Jakarta, CNN Indonesia —
Iran menegaskan akan membalas setelah Israel membalas serangan terhadap fasilitas militernya pada Sabtu (26 Oktober). Empat tentara Iran dipastikan tewas akibat serangan Israel.
Iran, melalui kementerian luar negerinya, telah menyatakan bahwa merencanakan serangan balasan di masa depan adalah bagian dari hak membela diri. Mereka mengutip Pasal 51 Piagam PBB sebagai dasar serangan balik dan pertahanan diri Israel.
Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan. “Iran mempunyai hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap agresi eksternal.”
Hal ini disampaikannya segera setelah sumber mengungkapkan bahwa Iran bersiap melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Di sisi lain, Pasal 51 Piagam PBB juga akan digunakan Iran mulai April 2024. Sebab, negara ini menilai serangan Israel merupakan ancaman terhadap kedaulatan Iran.
Pasal 51 Piagam PBB sendiri mempunyai isi sebagai berikut:
“Tidak ada ketentuan dalam Piagam ini yang mengurangi hak yang melekat pada pembelaan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, kecuali Dewan Keamanan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh Anggota-anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam melaksanakan hak membela diri ini harus segera dilaporkan kepada Dewan Keamanan dan, sesuai dengan Piagam ini, tidak akan mempengaruhi wewenang dan tugas Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan-tindakan sebagai berikut: mungkin diperlukan untuk melestarikan atau memulihkan hak pertahanan diri internasional. perdamaian dan keamanan kapan saja.”
Sementara itu, kantor berita semi-resmi Tasnim yang terkait dengan Garda Revolusi melaporkan bahwa sebuah sumber mengatakan “jelas” bahwa Israel akan “mendapatkan tanggapan yang proporsional atas tindakan apa pun”.
Namun Sky News Arabia melaporkan bahwa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Iran telah memberi tahu Israel melalui perantara asing bahwa mereka tidak akan menanggapi serangan itu.
Sementara itu, Al Jazeera memberitakan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta Iran tidak menanggapi gelombang serangan Israel. Ia juga meminta semua pihak untuk menahan diri.
“Saya menekankan bahwa Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri terhadap agresi Iran,” kata Starmer.
“Saya juga menekankan bahwa kita harus menghindari eskalasi lebih lanjut di kawasan dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri,” ujarnya. Iran seharusnya tidak merespons.”
Israel melakukan serangan udara terhadap fasilitas militer Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober.
Serangan rudal Iran pada 1 Oktober 2024 merupakan respons terhadap pembunuhan seorang pemimpin politik Hamas di Teheran pada bulan Juli dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu. (frl/wiw)