Jakarta, CNN Indonesia —
Pria berinisial IJ (54) yang menyandera gadis berinisial S (4) di kantor polisi (pospol) dekat Kelurahan Pejaten, Jakarta Selatan, sempat meminta mobil.
Keinginan tersebut disampaikan pelaku saat beberapa petugas polisi melakukan negosiasi untuk melepaskan korban dari genggaman pelaku.
Petugas kemudian menyampaikan keinginannya kepada sandera, sandera minta dibawa pergi dengan kendaraan roda empat, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (28/10). ).
Ade Ary mengatakan, permintaan penyerang diterima. Beberapa saat kemudian, mobil brigadir TNI tiba di lokasi kejadian.
“Kami siapkan kendaraan roda empat berwarna hitam berpelat dinas TNI nomor 84006-00 yang dikendarai MT,” ujarnya.
Selain itu, polisi kembali meyakinkan pelaku untuk melepaskan korban setelah memenuhi permintaannya. Pelaku menanggapi permintaan polisi dan masuk ke mobil yang telah disiapkannya.
Namun saat hendak masuk ke dalam mobil, tetangga dan pengguna jalan menghampiri penulis. Kemudian, di saat yang sama, polisi langsung berusaha menangkap pelaku.
Sandera berhasil dievakuasi dan dipindahkan dengan pengamanan dan pengawalan Polsek Pasar Minggu menuju Polres Metro Jakarta Selatan untuk mendapatkan perawatan, kata Ade Ary.
Sementara itu, kata Ade Ary, petugas polisi langsung membawa korban ke RS JMC Pancoran untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebelumnya, seorang anak diduga menjadi korban yang disandera kelompok bersenjata di kantor polisi dekat Kelurahan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Polisi mencoba bernegosiasi selama 15 menit sebelum berhasil membebaskan korban. Setelah itu, pelaku langsung ditangkap dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tindakan penyekapan tersebut diduga disebabkan oleh halusinasi yang dialami pelaku. Selain itu, berdasarkan hasil tes urine, pelaku dinyatakan positif mengonsumsi sabu.
Faktanya, motif mereka hanya menggunakan anak ini sebagai tameng. Karena menggunakan sabu, dia dites dan dinyatakan positif menggunakan sabu, kata Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP, Numa Dewi.
“Jadi dia takut, dia berhalusinasi ada orang yang mengejarnya. Jadi dia berhalusinasi ada orang yang mengejarnya. Tapi kalau dia melihat anak kecil, orang tidak akan mengejarnya. Itu halusinasinya”. dia menambahkan. (tidak)