Jakarta, CNN Indonesia –
Komisi III PPK Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Monang bersama Silitonga dan anggota Majelis Nasional (NDP) pada Senin (28/10).
Pertemuan itu digelar untuk mengusut kontroversi Ipda Rudy Soik yang dipecat karena mengungkap persoalan subsidi pajak NTT.
Ipda Rudy kini telah mengajukan banding atas keputusan yang dijatuhkan pada sidang Kode Etik Polri (KKEP) pada 10-11 Oktober 2024.
Rangkuman fun-eastern.com di bawah ini, Ipda dikaitkan dengan RDP yang membahas pemecatan Rudy: Juga dengan keponakan Prabowo.
Rahayu Saraswati, putri Presiden Prabowo Subianto, juga mengunjungi RDP Komisi III DPR dan Kapolda NTT.
Sara yang juga Wakil Ketua Komisi VII merupakan Ketua Koalisi Nasional Anti Kejahatan (Yarnas TPPO). Sarah mengaku dia ada di sana untuk melindungi Rudy.
Namun saya di sini hari ini tidak hanya sebagai anggota PPK yang mewakili rakyat Indonesia, tetapi saya juga di sini sebagai Ketua Jaringan TPPO Nasional, kata Sarah dalam pertemuan tersebut.
“Saya sudah mengenalnya bertahun-tahun. Sebelum saya menjadi anggota DPRK, saya mulai sebagai penentang TTPPO,” lanjutnya.
Terdapat perbedaan waktu dan alasan pemecatan
Ada dua bagian perilaku dan tindakan Rudy dalam thread yang muncul dalam pertemuan tersebut. Dua sumber punya pemberitaan yang simpang siur soal pemecatan Polda NTT dan TPP Jarnas.
Petugas Polres NTT Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan Ipda Rudi awalnya mengalami kendala moral karena dirinya dan tiga anggota Polres Kupang lainnya sedang berkaraoke pada jam kerja.
Daniel juga mengatakan bahwa Pak Asiasi Rudy tidak setuju dengan keputusan pengadilan etik dan mengajukan banding. Karena itu, kata Daniel, hukuman Rudy awalnya diperberat dari tiga tahun menjadi lima tahun.
Selain itu, Daniel Rudy mengatakan, setelah penangkapannya, ia melakukan penyelidikan terhadap peredaran minyak mentah ilegal dan mengatur kerja moralnya.
Ia juga mendalilkan tempat karaoke tempat Rudy ditangkap merupakan bagian dari rumah persembunyian atau area kerja.
“Itu adalah bagian dari penelitian BBM untuk terus mengakui pekerjaan yang dilakukan di karaoke, dan seringkali karaoke menjadi tempat persembunyian mereka untuk rapat,” kata Daniel.
Namun jadwal Polda NTT tersebut bertolak belakang dengan timeline yang diumumkan Wakil Presiden Separuh TPPO Nasional Pascal. Menurutnya, Rudy Ahmed disergap saat hendak menyerang tangki diesel bantu Anshar.
Pascal pun membantah ditemukan di tempat karaoke Rudy. Menurutnya, Rudy disuruh Casatrescrim untuk berhenti dan menunggu di restoran. Pada saat yang sama, perintah dari agen yang melakukan penyerangan dilakukan oleh orang lain.
Pascal pun meminta Rudy menemani dua polwan tersebut selama menunggu di restoran.
Namun, menurut Paschal, kehadiran dua polisi wanita itu membuat Rudy didakwa melakukan tindak pidana.
“Entahlah, sore ini Rudy sedang karaoke, betul,” ujarnya saat ditemui.
Pascal juga mengatakan, saat itu juga ada anggota Polda NTT yang hadir dan menemukan empat polisi wanita bersama Rudy. Namun menurut Paschal, anggota lain yang datang setelah penyerangan tidak diperbolehkan masuk.
“Pertama, kami menilai contoh kejahatan Jarnas Ipda Rudi Soik sangat konkrit dan diorganisir oleh Polda NTT untuk menghentikan langkah pembukaan subsidi BBM,” kata Paschal.
PPK memaksa Kapolri menggelar pertemuan khusus dengan Rudy
Juru Bicara Komisi III DPR Benny K. Harman berharap bisa menggelar pertemuan khusus dengan Kapolri Listio Sigit Prabowo Ipda Rudi. Pertemuan ini diharapkan dapat terlaksana dalam waktu dekat.
“Kami merekomendasikan agar permasalahan NTT, khususnya pemecatan Rudy Soick, segera dibawa ke pertemuan khusus dengan Kapolri,” kata Benny dalam pertemuan tersebut.
Benny pun menduga ada oknum di balik pemecatan ini yang berupaya membalas dendam pada Rudy. Selain itu, Rudy menyebut dirinya sempat mendekam di penjara selama 15 tahun setelah mengusut kasus TIP.
Kapolres NTT Benny Daniel Tahi Monang Silitonga menilai Ipda Rudi menjadi korban ketidaksenangan jajarannya atas keterlibatannya.
“Tidak pantas sekali, saya penasaran apa yang terjadi? Padahal kakak Rudy Soick berbuat salah di sana, apakah hukumannya adil?” kata Benny dalam pertemuan tersebut.
“Saya mengetahui orang yang memenjarakan Rudy Soik karena kasus TIP ada di Polda NTT. Saya kira itu balas dendam,” imbuhnya.
(mab/fra)