Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Kantor Ibu Kota Kepulauan (OIKN), Basuki Khadimulyono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto ingin pembangunan mega proyek IKN di Kalimantan Timur selesai dalam waktu empat tahun.
Pernyataan itu juga disampaikan Basuki menanggapi pernyataan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Hanggodo yang menyebut proses pembangunan IKN akan lebih lambat dibandingkan sebelumnya.
Oh tidak, sebenarnya dia minta 3-4 tahun selesai ya, kata Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11 Mei).
Basuki mengatakan, dalam empat tahun ke depan, pemerintahan Prabowo akan berupaya melengkapi seluruh ekosistem IKN, termasuk infrastruktur dasar, perumahan, dan perkantoran pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Basuki juga menegaskan, dalam empat tahun mendatang, pemerintah tidak hanya fokus pada bidang inti administrasi publik (KIPP), namun juga bidang lainnya.
“Saya tidak memikirkan [hanya KIPP] karena mungkin sudah ada beberapa investor yang berminat, termasuk di Wilayah II,” jelasnya.
Selain itu, Basuki juga berbicara mengenai kemajuan perintisan yakni perintisan pembangunan di IKN. Menurutnya, sebelum terobosan terbaru, investasi telah dilakukan senilai 58 triliun rupiah.
Meski IKN menargetkan pembangunannya, Basuki mengatakan hingga saat ini Kavling 1 sudah mencapai 94 persen dan diproyeksikan mencapai 98 persen pada akhir tahun. Batch 2 kemudian mendapat sekitar 60 persen dan Batch 3 sekitar 36 persen.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Hanggodo mengatakan, proses Pembangunan Ibu Kota Indonesia (IKN) di bawah pemerintahan Prabowo Subianto kemungkinan besar tidak akan bisa dilaksanakan secepat pemerintahan Jokowi.
Hal ini berdasarkan hasil diskusi dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Sesuai hasil beberapa kali pembahasan dengan Presiden, kami akan tetap bekerja sama dengan IKN, tapi kecepatannya mungkin tidak akan sama,” kata Dodi dalam rapat kerja dengan komisi V DPR RI, Rabu, 30 Oktober.
Menurut Dodi, alasannya adalah saat ini Prabowo tengah mengkhawatirkan tensi perang geopolitik di Timur Tengah. Selain itu, kemampuan Indonesia untuk berswasembada pangan juga masih harus dilihat.
Saat ini, prioritas pemerintahan Prabowo adalah mencapai swasembada pangan.
“Dan beras masih dibutuhkan di sana-sini. Kami khawatir ini akan menjadi masalah sosial yang lebih besar, oleh karena itu fokus utamanya adalah ketahanan pangan,” lanjutnya.
Dodi mengatakan, pemerintah menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu 4-5 tahun atau bahkan lebih cepat.
Laporan keuangan sekaligus RAPBN 2025 bagian II menyebutkan anggaran IKN pada tahun pertama kepemimpinan Prabowo hanya sebesar Rp143,1 miliar. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan anggaran pembangunan APBN IKN tahun 2024 yang sebesar Rp42,5 triliun.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menggelontorkan dana sebesar Rp75 triliun antara tahun 2022 hingga 2024 untuk pembangunan IKN. Rinciannya Rp5,5 triliun pada tahun 2022, Rp27 triliun pada tahun 2023, dan sisanya Rp42,5 triliun pada tahun 2024.
Sebelumnya, Prabowo juga telah menegaskan komitmennya terhadap kelanjutan pengembangan IKN di Kalimantan Timur.
“Saya kira sudah berkali-kali saya katakan, saya bertekad untuk melanjutkan jika saya melakukannya,” kata Prabowo di IKN, Senin (8/12).
Ia terus berkembang pada masa pemerintahannya. Kecuali dia juga mengaku terlibat secara pribadi sebagai investor.
“Salah satu investor saya adalah seorang pengusaha,” kata Prabowo.
(Khr/Jumat)