Jakarta, CNN Indonesia
Volkswagen, atau VW, berencana memberhentikan pekerja, menutup pabrik, dan memotong gaji.
Hal ini dilaporkan di serikat pekerja. Para pekerja mengatakan produsen mobil Jerman akan menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman dan memberhentikan puluhan ribu pekerja.
Jika benar, penutupan pabrik di Jerman akan menjadi yang pertama dalam 87 tahun sejarah Volkswagen. Selain itu, penutupan pabrik VW “di wilayah rumah” menunjukkan masalah yang dihadapi produsen mobil terbesar di Jerman itu.
Dewan Buruh Volkswagen mengatakan pemotongan gaji yang direncanakan akan berjumlah sekitar 10 persen untuk seluruh karyawan.
“Ini mempengaruhi seluruh pabrik VW di Jerman. “Tidak ada seorang pun yang aman,” kata Daniela Cavala, ketua Dewan Buruh.
Kavala juga mengatakan VW berencana memindahkan sebagian produksinya ke luar negeri atau melakukan outsourcing ke perusahaan lain.
“Ini adalah rencana kelompok industri terbesar Jerman untuk mulai menjual di negaranya sendiri,” tambahnya.
Serikat pekerja telah menyatakan penolakannya terhadap rencana tersebut. Sekitar 295.000 karyawan bekerja di pabrik-pabrik Jerman. Mereka sekarang mempertimbangkan pemogokan di masa depan.
Volkswagen telah melakukan pembicaraan dengan serikat pekerja selama berminggu-minggu mengenai rencana untuk memangkas biaya dan merestrukturisasi operasi bisnis.
“Jika VW menegaskan jalur distopia mereka pada hari Rabu, dewan harus siap menghadapi konsekuensi dari pihak kami,” kata Thorsten Groger, kepala negosiator IG Mettal, kepada CNN. IG Metal adalah salah satu serikat pekerja paling berpengaruh di Jerman.
Sementara itu, pemogokan kemungkinan akan dimulai pada 1 Desember.
Volkswagen, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, telah memperingatkan bahwa mereka memerlukan perombakan besar-besaran karena grup tersebut menghadapi meningkatnya persaingan di Tiongkok dan penurunan penjualan di negara lain.
Manajer menjelaskan bahwa 500,000 mobil terjual di Eropa setiap tahun, lebih sedikit dibandingkan penjualan sebelum epidemi. Tanpa langkah komprehensif untuk kembali berkompetisi, VW tidak akan mampu melakukan investasi besar di masa depan.
CEO VW Passenger Cars Thomas Schaefer mengatakan pabriknya di Jerman mulai menipis dan harga pabrik 50 persen di atas anggaran perusahaan. Akibatnya, biaya masing-masing pabrik menjadi dua kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya pabrik pesaing.
“Selain itu, kami di Volkswagen masih melakukan banyak pekerjaan internal karena pesaing kami membeli suku cadang ini dengan harga yang lebih hemat,” ujarnya.
Gaji karyawan dianggap terlalu tinggi, sehingga manajer akan mengeluarkan “proposal khusus” untuk mengurangi biaya-biaya ini dalam negosiasi di masa depan dengan serikat pekerja.
(Jumat / Jumat)