Jakarta, CNN Indonesia —
Sumber senior Hamas membenarkan adanya gerakan yang menyerukan kelompok bersenjata Palestina untuk meninggalkan Doha, Qatar. Namun sumber tersebut mengatakan dia belum menerima permintaan dari Qatar untuk meninggalkan Doha.
Menurutnya, banyak pemberitaan mengenai Amerika Serikat yang meminta Hamas keluar dari Doha. Sejak 2012, Hamas mempunyai kantor politik di Doha.
Sumber tersebut mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa gerakan tersebut menyadari tuntutan Amerika dan meningkatnya tekanan untuk menggulingkan Hamas, namun pemerintah Qatar belum mengajukan tuntutan apa pun kepada para pemimpin Lima Hamas.
Sumber tersebut mengatakan kepada Asharq Al-Awsat: “Ini telah terjadi beberapa kali sebelumnya, dan tampaknya ini merupakan bentuk tekanan Amerika yang bertujuan memaksa gerakan tersebut untuk membuat konsesi dalam negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza.”
Selain itu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu bahwa gerakan tersebut belum menerima indikasi apa pun dari Qatar bahwa mereka harus meninggalkan negara tersebut, tempat kantor politiknya berada selama bertahun-tahun.
Pejabat dari Doha mengatakan: “Kami tidak memiliki konfirmasi atau penolakan apa pun tentang apa yang dipublikasikan oleh sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya, dan kami belum menerima permintaan apa pun untuk meninggalkan Qatar.”
Sebelumnya, sumber diplomatik mengatakan kepada Agence France-Presse, pada hari Sabtu, bahwa “Qatar telah memberi tahu Israel dan Hamas bahwa selama ada penolakan untuk merundingkan perjanjian dengan itikad baik, mereka tidak dapat melanjutkan mediasi.”
Sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, “Akibatnya, kantor politik Hamas tidak lagi menjalankan tugasnya.”
Qatar, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer utama AS, telah menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan politik Hamas sejak 2012 dengan restu dari Washington.
Selama pembicaraan setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, para pejabat Qatar dan Amerika mengindikasikan bahwa Hamas akan tetap berada di Doha selama kehadirannya menyediakan sarana komunikasi yang baik. (www www)