Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden La Liga Javier Tebas mengecam keras sikap Real Madrid yang memutuskan tidak mengikuti upacara penghargaan Ballon d’Or 2024 di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis 29 Oktober lalu.
Menurut Mundo Deportivo, kritik tajam tersebut dilontarkan Tebas saat bertemu dengan pengusaha di provinsi Huesca. Ia menyebut sikap Los Blancos kekanak-kanakan dan tidak jantan.
“Itu adalah sikap yang tidak dapat dipahami. Itu adalah tindakan kekanak-kanakan, penderitaan sesaat, sebut saja apa yang Anda inginkan. Keraguan di sepak bola Prancis dan penghargaan yang berlangsung bertahun-tahun karena pengaruh UEFA, tidak diberikannya kepada Vinicius, adalah sebuah “sikap tidak jujur,” ujarnya Tebas, dikutip Mundo Deportivo.
Madrid mengambil keputusan untuk tidak mengikuti ajang bergengsi tersebut setelah mendapat informasi bahwa Vinicius Jr tidak akan meraih penghargaan individu tertinggi tersebut.
Namun ironisnya, Madrid meraih dua penghargaan bergengsi malam itu. Carlo Ancelotti dinobatkan sebagai pelatih terbaik tahun 2024, dan Real Madrid sendiri dinobatkan sebagai klub terbaik dunia.
Selain Vinicius, beberapa pemain Los Blancos seperti Jude Bellingham, Kylian Mbappe, Toni Kroos, Federico Valverde, dan Antonio Rudiger juga masuk nominasi peraih Ballon d’Or 2024.
Kritik pedas pun dibalas presiden La Liga tersebut dengan mengatakan bahwa sikap Madrid sudah kehilangan sikap kayanya, tidak seperti yang biasa digaungkan dalam lagu El Real.
“Itu adalah sikap superioritas, seolah segalanya harus berputar di sekitar mereka,” kata Tebas.
“Real Madrid telah kehilangan kesatriaan yang selalu menjadi ciri khas mereka dan bagian dari lagu kebangsaan mereka,” tambah Tebas.
Tebas mengaku tak heran dengan sikap Madrid. Menurutnya, perilaku seperti itu sudah berulang kali ditunjukkan klub ibu kota Spanyol, termasuk dalam siaran televisi Madrid.
Dengan banyaknya kritik terhadap Tebas selaku presiden La Liga, pertanda hubungan El Real dan presiden La Liga semakin renggang.
(afr/rhr)