Jakarta, CNN Indonesia —
Rencana pembelian senjata dasar (alucista) buatan China itu disinggung Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali usai bertemu dengan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam kunjungan ke Beijing. Cina. 8-10 November 2024.
Dalam kunjungan luar negerinya ke China, Prabowo didampingi sejumlah pejabat militer, antara lain Laksamana Ali dan Panglima TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono.
Alhamdulillah, sesuai diskusi yang dilakukan dengan seluruh pihak di Republik Rakyat Tiongkok (China), semuanya sudah terkoordinasi. Kerja sama di segala bidang akan meningkat, kata Ali Hartono di Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan,. pada hari Selasa. 12/11) menurut Antara.
“Khusus di sisi militer, juga terdapat kerja sama di bidang pertahanan, termasuk akuisisi alutsista dari Republik Rakyat Tiongkok,” imbuhnya.
Namun Ali mengaku belum bisa membeberkan detail rencana pengadaan tersebut, termasuk jenis alutsista yang diincar TNI Angkatan Laut.
“Mungkin sekarang tidak bisa, nanti kalau sudah ada kesepakatan baru bisa ditawarkan,” kata Ali.
China menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah resmi dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Usai berkunjung ke China, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Washington DC, AS, lalu Lima, Peru untuk menghadiri KTT APEC, kemudian KTT G20 di Sao Paulo, Brazil. Setelah itu, Prabowo berangkat ke luar negeri ke London, Inggris.
Terkait kerja sama Indonesia dan China khususnya di bidang pertahanan, TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut China (PLA) akan segera melakukan latihan “Heping Garuda” pada bulan Desember 2024.
TNI Angkatan Laut dan PLA bersiap melakukan latihan bersama pada Rapat Koordinasi Antar Angkatan Laut (NTNCT) di Beijing, China pada 28-31. pada bulan Oktober 2024. Industri militer Tiongkok
Diketahui, Tiongkok sedang mengembangkan industri besar di segala bidang, termasuk sektor militer. Salah satu yang menonjol dalam kemajuan teknologi adalah drone dan yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan data penelitian SIPRI, organisasi yang berbasis di Stockholm, Swedia, ekspor industri senjata militer Tiongkok menyaingi Perancis, Jerman, bahkan Jerman. Pasar ekspor industri militer global masih didominasi oleh Amerika Serikat.
Industri pertahanan Tiongkok setidaknya memiliki 10 sektor besar, mulai dari dirgantara, penerbangan, teknik, nuklir hingga pengelolaan kelautan dan perairan. (Antara/anak)