Jakarta CNN Indonesia —
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan negaranya menandatangani perjanjian tersebut dengan Amerika Serikat. pada Kamis (7/11) untuk membeli 25 jet tempur canggih F-15 senilai $5,2 miliar atau 81,7 juta rupiah.
Kesepakatan pembelian jet tempur dari Boeing merupakan bagian dari paket bantuan AS. yaitu pemerintah AS, Joe Biden-Kamala Harris, dan Kongres AS Sebelumnya telah disepakati pada awal tahun ini.
Pernyataan resmi dari Israel berbunyi: “Tadi malam (Rabu), Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak penting untuk pembelian jet tempur F-15 generasi berikutnya, di mana kami akan membeli 25 jet tempur yang diproduksi oleh perusahaan Boeing Amerika berencana membeli pesawat modern pesawat tempur”
“Transaksi tersebut, bernilai sekitar $5,2 miliar, Mereka akan menerima dana dari dana bantuan AS. dan termasuk opsi untuk membeli 25 pesawat tambahan di masa depan,” kata sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Al Jazeera.
Israel sebelumnya menegosiasikan pesanan F15EX melalui Program Penjualan Militer Luar Negeri AS. Jet tempur tersebut diproduksi di pabrik Boeing di St. Louis, Missouri.
Menurut laporan tentang proses ini Permohonan resmi Israel kemungkinan akan diajukan pada tahun 2028.
Amerika Serikat memiliki beberapa produsen senjata internasional besar, termasuk Lockheed Martin, Raytheon, Boeing, Northrop Grumman, dan General Dynamics.
Karena kekuatannya dalam persenjataan, Amerika Serikat adalah pemasok senjata terbesar Israel. Mereka mengimpor lebih dari 90 persen senjatanya.
Negeri Paman Sam memberi Israel bantuan militer senilai sekitar $4 miliar atau Rp 62,8 triliun per tahun. Ini termasuk sekitar $500 juta atau 7,8 triliun rupiah untuk pertahanan udara dan rudal.
Israel juga menghabiskan banyak uang untuk membeli senjata Amerika.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Negara Israel telah membeli peralatan militer sekitar US$53,5 miliar atau Rp840,8 triliun dari Amerika Serikat selama tujuh dekade terakhir. Jumlah tersebut termasuk US$6,5 miliar atau Rp102,1 triliun yang tercatat pada tahun 2022.
Israel membeli sebagian barang-barang tersebut menggunakan paket bantuan militer dari Amerika Serikat.
Tak hanya menyuplai senjata, AS juga mengirimkan pesawat pengebom B-52 Stratofortress. lebih jauh ke Timur Tengah untuk melindungi Israel dari ancaman Iran juga.
AS mengonfirmasi bahwa pembom tersebut telah tiba di Timur Tengah sehari setelah memperingatkan Iran.
“Pembom strategis B-52 Stratofortress Dari Sayap Bom ke-5 di Pangkalan Angkatan Udara Minot. Tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS. (di Timur Tengah),” kata komando militer untuk Timur Tengah dalam sebuah postingan di media sosial.
Selain Amerika Serikat Jerman juga menjadi salah satu negara yang terus memasok senjata ke Israel.
Sementara itu, Spanyol dan Prancis telah menangguhkan penjualan senjata ke negara Netanyahu mulai Oktober 2023 di tengah agresi Israel baru-baru ini terhadap Palestina dan Lebanon (rds/bak).