Jakarta, CNN Indonesia —
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza sebagai bentuk genosida.
Hal itu disampaikan MbS dalam pidatonya pada pertemuan para pemimpin negara-negara Islam dan Arab di Riyadh, Senin (11/11).
“Kerajaan [Arab Saudi] mengutuk keras dan menolak keras pembantaian Israel terhadap rakyat Palestina,” kata MbS, berbicara kepada Reuters.
Selain itu, ia juga mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan Israel menyerang Iran, dan menghormati kemerdekaan Iran.
September lalu, MbS mengatakan kerajaannya tidak akan mengakui Israel kecuali negara Palestina terbentuk.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Mr. Joe Biden ingin membawa kesepakatan antara Arab Saudi dan Israel yang mencakup jaminan perlindungan Amerika Serikat, dan dua kesepakatan lain yang dicapai Washington dan Riyadh.
Invasi militer Israel ke Gaza selama 13 bulan terakhir telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, menyebabkan kelaparan, dan Mahkamah Internasional menuduhnya melakukan genosida, namun Israel membantahnya.
Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan hampir 70 persen orang yang tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan pasukan Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Jumat (8/11), seperti dikutip Reuters, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan dalam laporan setebal 32 halaman bahwa pihaknya telah mengidentifikasi korban.
Akibatnya, “Hingga 70 persen korbannya adalah perempuan dan anak-anak.”
PBB juga mengecam tindakan ini dan menyatakannya sebagai pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional.
“Penting untuk melakukan penyelidikan serius terhadap kejahatan pelanggaran serius terhadap hukum internasional melalui pengadilan yang kredibel dan tidak memihak, dan sementara itu, semua informasi dan bukti yang relevan dikumpulkan dan disimpan,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB. . . Volker Turki.
(grup/dmi)