Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilihan presiden AS atau Pilpres AS 2024 akan digelar pada Selasa (11 Mei) waktu setempat atau Selasa malam pukul 18.00 WIB.
Dalam pemilihan presiden kali ini, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan menghadapi calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris.
Trump sendiri merupakan sosok yang mengejutkan di negeri Paman Sam. Dia adalah mantan Presiden Amerika Serikat dari tahun 2016 hingga 2020.
Berikut profil Donald Trump yang dirangkum fun-eastern.com. Profil Donald Trump
Donald Trump lahir di Queens, New York pada 14 Juni 1946. Ia adalah putra dari salah satu pengusaha real estate tersukses di Amerika Serikat, Fred Trump.
Menurut situs resmi pemerintah AS, Trump belajar di Akademi Militer New York. Selain itu, beliau juga belajar di Wharton School of Finance and Commerce di University of Pennsylvania.
Pada tahun 1971, Trump yang telah menyelesaikan studinya mengambil alih perusahaan real estate milik ayahnya. Dia kemudian menamai perusahaan tersebut, menggunakan namanya sendiri, Trump Organization.
Di tangan Trump, perusahaan real estate warisan ayahnya berkembang sangat pesat. Trump Organization sering terlibat dalam proyek-proyek besar di AS, seperti proyek pembangunan hotel, lapangan golf, perumahan, resor, dan kasino.
Secara umum kasino di AS, khususnya yang berada di Las Vegas, merupakan kasino yang dibangun oleh perusahaan Trump.
Pada tahun 2005, Trump menikah dengan Melania Knauss. Melanie sendiri merupakan istri kedua Trump.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putra bernama Barron. Selain itu, Trump juga memiliki empat orang anak yang sudah dewasa dari pernikahan sebelumnya, yakni Donald Jr, Ivanka, Eric, dan Tiffany
Pada tahun 2016, Donald Trump mulai menjajal dunia politik. Saat itu, Trump mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS dari Partai Republik.
Dalam pemilihan presiden, Trump menghadapi mantan Menteri Luar Negeri AS pada 2009 hingga 2013 Hillary Clinton.
Saat itu, Trump mengusung slogan “Make America Great Again” di setiap kampanyenya. Melalui media sosial Twitter (sekarang X), Trump dan tim kampanyenya selalu menebar slogan tersebut untuk merebut hati warga AS.
Pada pemilu presiden AS tahun 2016 lalu, Trump sebenarnya dikalahkan oleh Hillary pada tahap popular vote. Namun Trump mampu mengalahkan Hillary di panggung Electoral College.
Dengan demikian, ia dinyatakan sebagai pemenang dan menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya menggantikan Barack Obama.
Terpilihnya Trump sebagai presiden Amerika Serikat kemudian menuai sederet kritik. Sebab Trump sebelumnya sama sekali tidak punya pengalaman politik. Karena dia adalah seorang pengusaha, bukan politisi.
Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020, ia kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Namun saat itu Trump dikalahkan oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat di bawah Barack Obama, Joe Biden.
Namun, alih-alih menerima kekalahan, Trump malah menuduh Biden melakukan kecurangan dalam pemilu presiden AS.
Namun tuduhan itu tetap tidak membuahkan hasil. Pasalnya Biden akhirnya dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Trump.
Saat itu, Trump sendiri tak mau menghadiri pelantikan Biden. Pasalnya, ia bersikukuh Biden tidak layak memenangkan Pilpres AS 2020 karena melakukan penipuan. (throttle/throttle)