Jakarta, CNN Indonesia —
Bulan purnama atau supermoon terakhir tahun 2024 yang dikenal dengan sebutan Beaver Moon akan terlihat pada Sabtu (16/11). Lihatlah dampaknya terhadap Bumi.
Meskipun bulan akan purnama saat itu, waktu terbaik untuk melihatnya di Amerika Utara adalah pada malam hari, sekitar 20 hingga 30 menit setelah bulan terbenam pada hari Sabtu, 16 November. Saat itu, Supermoon akan lebih besar dan terang dari biasanya.
“Pengamat langit dapat melihat bulan purnama berikutnya, Bulan Berang-berang, pada 15 November mulai pukul 16.29 EST,” tulis NASA dalam laman resminya, Rabu (12/11).
Supermoon terjadi ketika Bulan bertemu titik terdekatnya dengan Bumi yang disebut perigee. Istilah ini karena orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips, sehingga ada kalanya bulan semakin dekat dan semakin jauh (disebut apogee) dari bumi.
Saat bulan mendekati perigee saat bulan purnama, bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya, itulah sebabnya fenomena ini disebut “Supermoon”.
Bulan ini (Bulan Berang-berang) penting karena akan menjadi Supermoon terakhir tahun 2024, artinya bulan akan terlihat dan lebih besar dari biasanya, kata NASA.
Mengapa disebut Bulan Berang-berang?
Dinamakan “Beaver Moon” karena berang-berang aktif sepanjang tahun ini untuk memperkuat temboknya dan menyimpan makanan untuk musim dingin. Oleh karena itu, penduduk asli Amerika dan Eropa menyebutnya Bulan Berang-berang.
Selain itu, bulan November tahun lalu adalah waktu menangkap berang-berang untuk dimanfaatkan bulunya yang tebal sebagai pakaian hangat.
Beaver Moon ini memiliki keistimewaan lainnya. Pada malam tanggal 15 November, konstelasi Pleiades atau “Seven Sisters” akan terlihat di ujung selatan bulan. Kemudian pada 16 November, Pleiades akan berada di pojok kanan atas bulan.
Meskipun bulan dapat dilihat tanpa instrumen, namun menggunakan teropong atau teleskop kecil akan membantu Anda melihat detail halus di permukaan bulan.
Beaver Moon ini melengkapi rangkaian empat supermoon yang terlihat pada tahun 2024, yang sebelumnya terlihat sebagai Sturgeon Moon pada bulan Agustus, Harvest Moon pada bulan September, dan Hunter Moon pada bulan Oktober.
Aliran perampokan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kedatangan Bulan Berang-berang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir atau banjir di beberapa wilayah.
Fenomena supermoon pada 16 November 2024 berpotensi menaikkan permukaan air laut, kata Direktur Meteorologi Kelautan Eko Prasetyo dalam keterangannya, mengutip Antara.
Berdasarkan analisis BMKG dari data ketinggian air dan prakiraan pasang surut, banjir mungkin terjadi di sebagian wilayah Indonesia, antara lain pesisir Kepulauan Riau, pesisir Sumatera Barat, pantai Lampung, pantai Banten, dan pantai Jakarta.
Lalu, Pesisir Utara Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, dan Pesisir Papua.
Banjir laut merupakan dampak umum dari aktivitas masyarakat pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat pelabuhan, operasi pemukiman di laut, dan tambak garam, serta aktivitas penangkapan ikan di darat, kata Eko.
(wnu/dmi)