Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi V DPR mengatakan negara ini membutuhkan $750 triliun untuk membangun 3 juta rumah per tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menggunakan data perbandingan antara bantuan likuiditas dan bantuan perumahan pada masa kepemimpinan Jokowi. Ia mengatakan, dana sebesar 119 triliun riyal telah terpakai dari anggaran pemerintah untuk 2,17 juta rumah selama lima tahun pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Jadi kalau setahun kita butuh 3 juta rumah, 750 triliun, 750 triliun, kata Lazarus dalam pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Pembangunan Daerah Marurar Sirait, Senin (4) di Jakarta Pusat, DPR RI. /11).
Namun dia tidak menjelaskan bagaimana dia bisa mendapatkan angka 750 triliun tersebut. Ia menyatakan kesediaannya memberikan anggaran kepada pemerintah hanya untuk mendukung program tersebut.
“Tadi kita ngomong soal uang, bisa menghasilkan Rp 750 triliun?” dia bertanya.
Usai pertemuan, Ara membenarkan anggaran Kementerian Perumahan Rakyat sebesar 5.000.000.000.000.000.000.000.000.000 per tahun. Namun, dia belum bisa memberikan perhitungan pasti yang dibutuhkan.
Menkeu belum bisa menyebutkan secara pasti berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun 3 juta rumah tersebut. Apakah ini mungkin lebih kecil dari perhitungan DPR RI yang sebesar 750 triliun per tahun?
“Nanti nanti kita kalkulasi penuh, kita bahas. Jadi kalau tidak berhasil, tidak bekerja sama, tidak akan tepat sasaran, sekarang pikirkan banyak hal yang salah. Sengaja, banyak dari mereka yang tidak digunakan,” kata Ara.
“Saya harus kreatif sekarang, saya tidak mau menyerah,” ujarnya.
Hanya anak buah Prabowo yang bisa memastikan Kementerian PKP akan menyiapkan cetak biru rencana pembangunan 3 juta rumah per tahun. Ara berjanji peta jalan tersebut akan selesai sebelum 6 Desember 2024 yakni sebelum DPR keluar dari RI.
(Minggu/Agustus)