Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kelautan dan Perikanan (MPF) mengusulkan ikan kaleng sebagai bahan baku untuk mendukung program Pangan Bebas Gizi (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Usulan pemanfaatan ikan kaleng adalah untuk meningkatkan protein dan gizi pangan masyarakat Indonesia. Pasalnya, masih ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan ikan segar, terutama di tempat yang jauh dari pantai.
KKP Budi Sulistiyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), berharap pemanfaatan ikan kaleng bisa menjadi alternatif solusi bagi warga di wilayah daratan yang ketersediaan ikan segarnya terbatas akibat rantai dingin.
“Ini solusi dari tingkat akses terhadap bahan baku olahan. Kalau di pesisir pantai dekat dengan ikan segar. Tapi, mulai dari pedalaman, tingkat rantai dingin bahan bakunya masih belum berkembang. , jadi ikan kaleng jadi solusinya,” kata Budi di Jakarta, Selasa (11/12), seperti dikutip Antara.
Bisnis ikan kaleng Bud sudah mendaftarkan pemainnya. Data pelaku usaha ini kemudian diserahkan kepada Badan Gizi Nasional selaku penyelenggara program pangan gratis tersebut.
“Sekarang semua produknya (ikan kalengan) sudah kita daftarkan, kita rapat koordinasi, kita transmisikan, semuanya berproses. Dalam waktu dekat, usulan ini akan kami sampaikan ke Dewan Gizi,” imbuhnya.
Menurut Bud, data yang diterima KPK mengenai pelaku usaha ikan kaleng akan disampaikan kemudian dalam rapat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional sebagai bagian mendukung Program Gizi Nasional.
Budi juga mengatakan, KPK berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ikan kaleng, termasuk memperjelas bahwa olahan ikan kaleng yang memenuhi standar SNI aman untuk dikonsumsi.
Budi mengatakan, tujuan edukasi ini untuk menghilangkan stigma bahwa ikan kalengan tidak sebaik ikan segar, khususnya di dapur dan food processor.
“Kami memberikan informasi mengenai pangan olahan yang memenuhi standar SNI dan layak dikonsumsi. Ini benar-benar langkah kami ketika perlu mengedukasi (masyarakat),” ujarnya.
Untuk mendukung program makanan bergizi gratis, CCP bekerja sama erat dengan pelaku usaha ikan kaleng dan pemangku kepentingan lainnya. Termasuk pengumuman Badan Gizi Nasional bahwa ikan kaleng memenuhi syarat untuk mendukung program MBG.
“Kami selalu bicara dengan mereka (Badan Gizi Nasional) bahwa produk olahan (ikan kaleng) ini bisa memenuhi syarat. Nanti mereka (Badan Gizi Nasional) yang memilih siapa yang akan membeli,” tutupnya.
(pta/agt)