Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menegaskan tidak ada praktik pembayaran dan/atau perekrutan pemain timnas Indonesia selama proses naturalisasi.
Hal itu ditegaskan Yunus dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI di Senayan, Senin (4/11). Yunus menegaskan, dirinya mendengar dari anggota DPR RI.
Bonnie Triana, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Parjuwangan, mengatakan PSSI membayar atau mempekerjakan para pemain untuk jangka waktu dan posisi tertentu saat menyuarakan pendapatnya.
“Dia direkrut, dia direkrut oleh kami, kami minta dia bermain di posisi tertentu karena keahliannya spesifik. Saya ingin mendengarnya,” kata Boni.
“Sebelum diminta bermain, apakah pemain kita juga dipertimbangkan di posisi itu? Meski ada opsi untuk mendatangkan mereka [pemain naturalisasi], Yunus membantah tudingan Boni bahwa PSSI membayar atau merekrut pemain naturalisasi tersebut. Dia menegaskan, PSI tidak mengeluarkan biaya. uang untuk naturalisasi.
“Kami tidak mempekerjakan, kami tidak membayar, kami tidak menghargai naturalisasi. Kebanyakan, jika tidak semua, mempunyai panggilan, entah itu nenek buyut atau dukungan orang tua mereka.”
“Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka karena kami melihat semangat dan pengorbanan mereka di bidang ini,” jelas Yunus.
Menpora Dito Ariozzo mengklarifikasi pernyataan Kevin Dix yang dinaturalisasi hanya lima tahun. Masa yang disebutkan merupakan masa aktif pemain berdasarkan usianya saat ini.
Dixie saat ini berusia 28 tahun. Meski tidak ada yang tahu berapa lama karier sang pemain akan bertahan, Dix mengatakan tujuan utama Ditto adalah lolos ke Piala Dunia 2026.
“Tentunya semua pemain natural memiliki jangka pendek dan menengah. Bagi Kevin Dix, penguatan timnas di tahap kualifikasi adalah jangka pendek,” jelas Ditto.
(PTR/ptr)