Surabaya, CNN Indonesia —
Calon gubernur nomor tiga di Jawa Timur Teri Rismaherini berjanji akan memberikan insentif dan tidak mengambil Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nelayan miskin jika menang pada Pilgub Jatim 2024.
Risma dicecar pertanyaan seputar komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat. Khususnya kewenangan provinsi dalam pemanfaatan ruang laut di bawah 2 mil, namun bertentangan dengan hak pusat dalam Peraturan Menteri Nomor 28 Tahun 2021 tentang PNBP.
Pertanyaan tersebut dijawabnya dengan mengungkap situasi terkini nelayan asal Jawa Timur. Risma mengatakan, daya tawar nelayan saat ini sangat rendah.
Jadi Insya Allah saya akan mendapat putusan dari masyarakat Jatim, kemudian saya tidak memungut PNBP nelayan, sumpahnya pada debat kedua Pilgub Jatim 2024 yang disiarkan CNNIndonesia, Minggu. (3/11).
“Jadi, kalau pemerintah pusat mau membantu (dan) memanen nelayan kita yang saat ini miskin, kita akan bayar PNBP nelayan itu,” tegasnya.
Bapak dan Ibu Gus Hanes juga berjanji akan memberikan kemudahan bagi para nelayan di Jawa Timur. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tawar nelayan.
Di sisi lain, Risma menegaskan hal itu akan memberikan insentif bagi nelayan di Jatim agar bisa lepas dari jeratan kemiskinan.
Penanggung jawab masalah tersebut yakni Khufife Indar Paravansa pun membalas jawaban Risma. Luluk Noor Hamid, calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, pun bereaksi terhadap ucapan Terry Rismaharini.
“Bagi kami, Gus Hans dan saya, kesejahteraan masyarakat miskin, nelayan (dan) petani lebih penting dari apa yang harus kami pungut untuk mereka (PNBP). Jadi kalau perlu Pemprov akan bayar ke pemerintah pusat. .” Soal nilainya, Risma menjawab, “Alirannya (PNBP) kecil sekali.
Pada akhirnya beliau berkata: Lalu apa salahnya memberikan insentif kepada nelayan agar hidup lebih sejahtera dan lebih baik?
(Skt/Ugo)