Jakarta, CNN Indonesia —
Universitas Indonesia (UI) meminta maaf atas kontroversi seputar gelar doktor Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Siaran pers yang meminta maaf menyebutkan UI berasal dari penggabungan empat entitas. Siaran pers tersebut ditandatangani oleh Yahya Cholil Stakuf, Ketua Majelis Wali Amanat UI.
“Universitas Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait mahasiswa Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG) BL Program Doktor (S3),” dikutip dalam siaran pers tertanggal 12 November 2024.
Ketua Umum Golkar UI ini mengakui, sumber permasalahannya adalah kekurangannya sendiri. UI mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dari sudut pandang akademis dan etika.
Moratorium program PhD
Tim Investigasi Pengawasan Penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pendidikan UI melakukan penyelidikan. Mereka mengevaluasi pelaksanaan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pengawasan, publikasi, persyaratan kelulusan, dan evaluasi kinerja doktor Bahlil.
Berdasarkan hal tersebut, UI memutuskan untuk menunda sementara (menghentikan sementara) penerimaan mahasiswa baru program doktor (S3) SKSG sampai selesainya audit menyeluruh terhadap tata tertib administrasi dan akademik program tersebut, kata UI.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mendapat gelar doktor dari UI yang menuai kontroversi. Sebab, gelar tersebut diberikan setelah Bahlil menimba ilmu dan menuntut ilmu selama satu tahun tujuh bulan.
Bahlil menutupnya pada Rabu (16/10) usai memaparkan makalah bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Penurunan Nikel yang Baik dan Berkelanjutan di Indonesia”.
(dhf/DAL)