Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi besar sebesar 8 persen dalam lima tahun. Salah satu strategi utama yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan desentralisasi industri manufaktur kelas atas di Indonesia.
Inisiatif ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang saat ini diekspor sebagai bahan baku, mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan memperkuat lapangan kerja lokal.
Dalam kesempatan berbeda, Prabowo menyebut berbagai program yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya akan dilanjutkan pemerintahannya. Diantaranya adalah pengurangan air yang dinilai menjadi salah satu kunci utama mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Segera kami akan membuat 26 produk penting dari proyek ini dari 26 produk yang harus turun, kami akan membuat daftar dan segera mulai mencari dana awal dalam waktu singkat,” ujarnya saat menjabat sebagai ketua dewan umum pertama. Rapat di Pengadilan, Jakarta, Rabu (23/10).
Dulu, sejarah mencatat Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen sebanyak lima kali lipat. Masing-masing pada tahun 1968 menjadi 10,92 persen, tahun 1973 menjadi 8,10 persen, tahun 1977 menjadi 8,76 persen, tahun 1980 menjadi bagian 9,88 persen dan terakhir pada tahun 1995 menjadi 8,22 persen.
Jadi, secara keseluruhan, target Trump untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen tidaklah realistis. Namun hingga saat ini perekonomian Indonesia masih sangat bergantung pada konsumsi domestik sebagai penggerak utama.
Pertumbuhan investasi sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Investasi, khususnya pada industri berbasis sumber daya alam, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyampaikan pandangannya mengenai water drop yang merupakan langkah terpenting dalam tujuan pertumbuhan 8 persen, pada kemunduran “Kabinet Merah Putih” beberapa waktu lalu.
Ia memaparkan slide bertajuk “Ketersediaan/Potensi Cadangan 28 Komoditas Hilir di Indonesia” yang menunjukkan komitmen Prabow dalam meningkatkan potensi sumber daya alam lokal.
“Pertumbuhan ekonomi turun hingga 8%,” kata Bima Arya dalam postingan Instagram, Jumat (25 Oktober).
Beberapa komoditas utama dalam daftar ini antara lain nikel, timah, tembaga, besi, emas, perak, batu bara, bitumen, minyak, dan gas alam. Selain itu, sektor kelautan dan pertanian juga akan dikembangkan, antara lain karet, kelapa, udang, ikan, rumput laut, kakao, dan pala.
Nikel merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia yang memiliki potensi besar untuk pengembangan hilirisasi. Dengan terus berlanjutnya permintaan nikel global, nikel menjadi produk strategis.
Pemerintah melihat dengan membangun industri nikel lokal, Indonesia bisa menjadi pemain global nikel dan produknya.
PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) merupakan perusahaan yang berperan penting dalam rendahnya nikel di Indonesia. Dengan visi menjadi yang terdepan dalam industri baja tanah air, PT GNI bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk nikel yang dihasilkannya.
Saat ini PT GNI mampu memproduksi nickel pig iron (NPI) dengan kandungan nikel 10-12 persen, dan kapasitas produksinya diperkirakan mampu memproduksi hingga 1,9 juta NPI per tahun.
Dengan kemampuan tersebut, perusahaan tidak hanya meningkatkan nilai keekonomian nikel, tetapi juga mendukung penciptaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur di wilayah tempatnya beroperasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Sulawesi Tengah, wilayah operasi PT GNI, tumbuh sebesar 11,91 persen pada tahun 2023. Kinerjanya mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 25,53 persen.
Data BPS juga menyebutkan, pada Januari hingga Desember 2023, total nilai ekspor tercatat sebesar $19.385,93 juta, dimana $19.345,57 juta berasal dari Sulawesi Tengah dan $40,36 juta dari negara lain.
Selain itu, PT GNI bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan mengembangkan industri berbasis nikel.
Head of Business PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan, smelter PT GNI bukan sekedar pertumbuhan institusi atau industri, melainkan menjadi penyebab perubahan dan perubahan bagi perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, PT HND fokus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, antara lain melalui lapangan kerja langsung di desa-desa di Kabupaten Morowali Utara dan pelaksanaan program sosial berkelanjutan (CSR).
“PT HND telah menyerap lebih dari puluhan ribu tenaga kerja dan peluang untuk menambah jumlah lapangan kerja masih terbuka,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Mellysa juga menegaskan bahwa PT HND mempunyai komitmen kuat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Morowali Utara dan Sulawesi Tengah demi masa depan yang lebih baik bagi semua.
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Prabowo-Gibran, namun tren penurunan membuat keberhasilan tersebut tidak tercapai.
Didorong kuat oleh perusahaan seperti PT GNI yang memiliki kapasitas produksi besar dan visi jangka panjang, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan potensi sumber daya alamnya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. (Pak)