Jakarta, CNN Indonesia —
Di Zhengzhou, Tiongkok, sebuah kompleks industri yang dikenal sebagai pabrik iPhone sedang mengalami transformasi manufaktur. Karena tingginya permintaan, industri telah beralih ke produsen rantai pasokan kendaraan listrik.
BYD dan produsen mobil listrik lainnya sedang membangun rantai pasokan mobil listrik di wilayah tersebut. Pada saat yang sama, Apple memindahkan sebagian produksi ponsel pintarnya dari Zhengzhou ke India.
Menurut laporan Nikkei Asia, pabrik BYD di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, Tiongkok tengah, tampak sibuk pada akhir Oktober karena mobil-mobil baru dimasukkan ke dalam trailer satu per satu.
Karyawan yang mengenakan ban lengan bertuliskan “Pekerja Baru” terlihat di seluruh lokasi.
Pabrik tersebut mulai beroperasi secara bertahap mulai April 2023. BYD saat ini memproduksi kendaraan listrik di sana, termasuk SUV Song Pro dan sedan Sea Lion 07, dengan kecepatan lebih dari satu kendaraan listrik per menit.
Menurut perusahaan, BYD akan memproduksi 200,000 kendaraan di pabrik tersebut pada tahun 2023, dua kali lipat pada tahun ini.
Pabrik aki mobil juga sedang dibangun di daerah sekitarnya.
Selain itu, perusahaan lain juga berinvestasi pada kendaraan energi baru di Zhengzhou.
SAIC Motor milik negara Tiongkok telah menginvestasikan 2 miliar yuan ($277 juta) untuk membangun pabrik baterainya, yang dibuka pada bulan Oktober.
Seorang pejabat SAIC mengatakan perusahaannya berencana menjadikan Zhengzhou sebagai “basis produksi dan ekspor kendaraan energi baru”.
Produsen bus domestik Tiongkok, Yutong Bus, sedang meningkatkan produksi bus listrik.
Pertumbuhan kendaraan energi baru di Zhengzhou dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah kota.
Sekretaris Komite Kota An Wei mengatakan Zhengzhou akan menjadi basis manufaktur mobil listrik terbesar di negaranya pada tahun 2022.
Kebijakan seperti subsidi penelitian dan pengembangan serta insentif berbasis penjualan telah diperkenalkan untuk mengintegrasikan teknologi baterai, motor, dan kendaraan tanpa pengemudi.
Pabrik BYD di Zhengzhou meningkatkan produksi kendaraan energi baru menjadi sekitar 320.000 kendaraan pada tahun 2023, tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Walikota Zhengzhou He Xiong mengumumkan pada bulan September bahwa ia berencana memproduksi lebih dari 1,5 juta kendaraan tanpa emisi pada tahun 2025. Ia juga berupaya mencapai tujuan untuk mendapatkan 60 persen suku cadang yang bersumber dari pasar domestik.
Hingga saat ini, perekonomian Zhengzhou bergantung pada perakitan iPhone sejak Foxconn Taiwan, yang memproduksi sekitar 60 persen dari seluruh iPhone, membangun pabrik terbesarnya di kota tersebut pada tahun 2010.
Namun, menurut biro statistik kota, produksi ponsel akan mencapai sekitar 140 juta ponsel pada tahun 2023, setengah dari puncak tahun 2017.
Apple telah mengalihkan produksi iPhone ke India dan negara lain karena meningkatnya risiko geopolitik.
“Kami biasanya bekerja tiga shift pada jam sibuk, tapi sekarang kami bekerja dua shift,” kata sumber Foxconn kepada Nikkei.
Meskipun persentase iPhone yang diproduksi di India masih mencapai puluhan persen, namun diperkirakan akan mencapai 25 persen di tahun-tahun mendatang.
(bisa/agama)