Jakarta CNN Indonesia —
Sebanyak enam tentara Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) asal Malaysia terluka dalam serangan pesawat tak berawak di dekat Stadion Saida. Lebanon pada Kamis (7/11)
Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) mengatakan ledakan terjadi pada pukul 13.54. Dekat Stadion Saida. Ini adalah akibat dari serangan drone yang menargetkan kendaraan sipil.
Serangan tersebut menewaskan tiga warga sipil di dalam kendaraan dan melukai enam anggota Batalyon 850-12 Malaysia (MALBATT 850-12), yang berada di dalam bus dekat kendaraan yang diserang.
“Anggota MALBATT 850-11 lainnya juga mengalami luka ringan,” kata militer Malaysia dalam sebuah pernyataan. Seperti yang dikatakan BERNAMA, mengapa Israel menyerang pasukan UNIFIL?
Sejauh ini, pasukan Israel belum memberikan penjelasan apa pun. mengenai penyerangan yang melukai personel UNIFIL asal Malaysia
Ini bukan pertama kalinya Israel melakukan serangan seperti itu. Sebelumnya, tentara Israel juga menyerang kantor dan markas UNIFIL hingga melukai tentara dari beberapa negara. termasuk Indonesia dan Sri Lanka
Israel mengatakan serangan itu terjadi setelah ancaman dari Hizbullah terdeteksi di dekat markas UNIFIL. IDF mengakui bahwa pihaknya tidak sengaja menyerang pasukan penjaga perdamaian dalam serangan tersebut.
“Tentara yang beroperasi di Lebanon selatan telah mengidentifikasi ancaman langsung terhadap mereka. Para prajurit merespons dengan melepaskan tembakan ke arah ancaman tersebut,” kata IDF, menurut The Times of Israel. Pada Sabtu (12/10)
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan peringatan keras kepada Israel pada bulan Oktober terhadap serangan terhadap pasukan UNIFIL dan kantor PBB.
Israel segera meminta UNIFIL untuk menarik diri dari Jalur Biru sepanjang 5 kilometer, dengan mengatakan milisi Hizbullah beroperasi di sekitar jalur tersebut. Markas Besar Pasukan Penjaga Perdamaian
Pada tanggal 13 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menarik pasukan UNIFIL.
Meskipun ada perintah ini, UNIFIL menegaskan kembali bahwa mereka akan mempertahankan posisinya dan melindungi perbatasan Lebanon-Israel.
(blq/DNA)