Jakarta, CNN Indonesia —
Kebutuhan sarapan anak Indonesia ternyata masih tercukupi. Hanya 32 persen anak usia 2-12 tahun yang mengonsumsi sarapan seimbang.
Hal ini ditemukan dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) II.
“Kami mengkaji kebiasaan sarapan yang cukup. Hasilnya, tidak separuh anak Indonesia mengonsumsi sarapan seimbang dan bergizi tinggi,” kata salah satu peneliti dan guru besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Rini Sekartini, di konferensi pers hasil survei di Jakarta, Jumat (8/11).
Padahal, sarapan seimbang dengan menu tinggi protein, serat, karbohidrat, dan vitamin sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Sarapan seimbang ini terdiri dari menu dengan berbagai nutrisi yang disertai dengan minum susu di pagi hari.
Secara umum, anak yang minum susu saat sarapan memiliki asupan zat gizi mikro penting yang lebih tinggi, terutama kalsium dan vitamin D.
“Susu saat sarapan sangat baik untuk anak. Karena mengandung vitamin A, B12 dan D, serta kalsium. Jadi, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi susu pada masa kanak-kanak,” ujarnya.
Alasan mengapa susu juga dianjurkan untuk diminum saat sarapan adalah karena susu dan makanan lain saat sarapan dapat memberikan tenaga dan energi sepanjang hari.
“Sarapan pagi dan minum susu saat sarapan sangat dianjurkan. Bukan lagi dianjurkan, tapi wajib bagi anak-anak, karena untuk memenuhi kebutuhan energinya sepanjang hari,” kata Rini. (tst/asr)