Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah akan terus memberikan insentif khusus dan utang untuk melindungi industri padat karya di tengah kasus bangkrutnya PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Kredibilitas insentif dan tunjangan khusus itu ditentukan setelah Airlangga mengumpulkan 7 menteri perekonomian di Kabinet Merah Putih.
“Ada permintaan baru untuk kredit produksi atau pemulihan industri yang berhubungan dengan pekerjaan,” ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu (3/11).
Menko Airlangga tak menyebut secara spesifik soal kasus pailit Sritex. Namun, dia menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap industri penciptaan lapangan kerja.
Ia menegaskan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan cara untuk membuat dunia usaha di negara kita lebih kompetitif. Di sisi lain, bagian ini diharapkan dapat terlindungi dari berbagai ancaman.
“Salah satunya adalah upaya proteksi dari Kemendikbud dan Kemendikbud dalam bentuk proteksi.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif khusus seperti insentif kerja khusus, khususnya untuk kebangkitan permesinan, tambahnya.
Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah masih menyiapkan SKIM untuk kredit investasi. Dia memastikan, teknologi dana khusus ini akan dibicarakan dengan Kementerian Keuangan dan Bank Himbara.
Di sisi lain, Airlangga menunjukkan banyak barang impor masuk ke India. Dia memastikan Kementerian Perindustrian akan mengatur sejumlah pembatasan dan pembatasan impor (lartas) serta pengendalian harga gas bumi (HGBT) untuk sektor industri tertentu.
(skt/pta)