Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto Agus Gumiwang mengangkat kembali Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian, melanjutkan jabatannya di bawah kepemimpinan Jokoi.
Penunjukan itu diumumkannya pada Minggu (20/10) malam.
Namun siapakah Agus Gumiwang Kartasasmita?
Agus Gumiwang Kartasasmita atau biasa disapa AGK lahir pada tanggal 3 Januari 1969 di Jakarta. Ia pernah menjabat sebagai menteri di dua kementerian di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada Pilpres 2014, AGK menjadi anggota setia Jokowi. Sikapnya berbeda dengan Golkar yang saat itu mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Di penghujung masa jabatan pertama Jokowi, tepatnya pada 24 Agustus 2018, Agus dilantik menjadi Menteri Sosial. Ia menjabat hingga 20 Oktober 2019. Apalagi, sejak awal periode kedua Jokowi menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Agus Ginandza merupakan anak dari Kartassmita dan Yoltin Harlotina. Beliau meraih gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi Bisnis dan Industri dari Pacific Western University, Hawaii, Amerika Serikat (AS). Dia lulus pada tahun 1994.
Ia kemudian melanjutkan studi Magister Administrasi Publik di Universitas Pasundan dan Doktor Ilmu Sosial di Universitas Padjadjaran.
Agus Golkar menduduki beberapa posisi strategis. Salah satunya adalah Sekretaris Kelompok Golkar di DPR.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, mantan pemegang jabatan Fayakhun Andriadik Bakam yang menjadi tersangka kasus korupsi.
Tak hanya itu, AGK pun mengincar Ketua DPR RI pengganti Setya Navantho yang terjerat kasus korupsi E-KTP. Namun Bambang Suesato akhirnya mengambil posisi Ketua DPR.
Namun, AGK juga menelan pil pahit selama di Golkar. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak kader Bania yang dipecat pada Munas ke-9 Partai Golkar yang digelar di Bali pada tahun 2014.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Aburizal Bakri atau Ikal dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham diberhentikan. Kendati demikian, AGK dan beberapa kader Golkar yang diberhentikan direhabilitasi oleh Ical berdasarkan keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang penyelesaian hasil Munas Riau.
(terbaru/Agustus)