Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (FA) terkejut menerima serangan siber dan ancaman pembunuhan dari pengguna Indonesia.
“Asosiasi Sepak Bola [Bahrain] dikejutkan dengan banyaknya ancaman pembunuhan terhadap pemain di akun media sosialnya. Ini menunjukkan betapa masyarakat Indonesia mengabaikan keselamatan nyawa manusia,” tulis FA Bahrain di Instagram, Rabu (16/10).
Federasi Sepak Bola Bahrain mengatakan hal ini bervariasi dari satu olahraga ke olahraga lainnya. Mereka menyatakan tidak ingin menempatkan pemain dan staf dalam situasi yang lebih berbahaya.
“FA mencegah anggota tim memasuki situasi yang lebih berbahaya, terutama setelah tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima dari suporter Indonesia,” tulis FA Bahrain.
Selain itu, FA Bahrain menyatakan telah berusaha semaksimal mungkin menjaga keamanan pertandingan, termasuk suporter Indonesia yang datang ke stadion.
Bahrain FA bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas yang layak bagi suporter Indonesia untuk mendukung timnya melawan tim kami, kata Bahrain FA.
“Dengan kapasitas sekitar 2.000 orang, Bahrain FA menyediakan venue yang bagus sesuai standar kualifikasi Piala Dunia [2026],” lanjut Bahrain FA.
Sebelumnya, Bahrain menahan imbang Indonesia 2-2 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10). Usai pertandingan, muncul gelombang protes warganet terhadap wasit pertandingan, Ahmed Al Kaf.
Akun Instagram FA Bahrain dibanjiri ribuan komentar netizen. Bahkan di Google Maps, beberapa titik di wilayah Bahrain juga telah diubah oleh netizen dengan tulisan berwarna ‘AFC Mafia’ dan lain sebagainya.
fun-eastern.com telah menghubungi anggota Exco PSSI Arya Sinulingga untuk meminta tanggapan. Namun hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.
(kw/jal)