Jakarta, CNN Indonesia –
Epy Kusnandar mulai kembali menjalankan tugasnya setelah mendapat proses rehabilitasi karena terjerat kasus penyalahgunaan narkoba pada 9 Mei 2024. Kini ia sibuk mengelola toko yang dikelolanya bersama istrinya, Karina Ranau.
Pesinetron itu menjelaskan, tokonya memiliki usaha yang beragam, mulai dari aneka kue lawas, hingga pecel ikan, dan pecel ayam.
“Sibuk di toko. Iya, jualan kue sekolah yang berbeda untuk sarapan. Jualan sarapan dan pecel lele dan pecel ayam juga,” ujarnya, seperti dilansir detikHot pada Rabu (10/11).
Epy kemudian menjelaskan, tokonya terletak di kawasan apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan. Ia tidak hanya mengelola toko bersama-sama, namun mempekerjakan beberapa karyawan.
Pesinetron itu pun berbagi cerita tentang masa-masanya di rehabilitasi. Epy mengaku banyak kerja keras dan pembelajaran dalam pemulihan karena berhasil lolos dari kebisingan.
Ia pun memilih menjauhi media sosial karena mengaku mudah emosi saat membaca komentar netizen. Hal ini pula yang membuat Epy memutuskan untuk tidak menggunakan ponsel selama rehabilitasi.
“Perhatian pribadinya banyak. Karena kerja berbulan-bulan di sana jauh dari kebisingan dan hingar-bingar kehidupan dunia olahraga. Oleh karena itu, banyak pembelajarannya,” kata Epy.
“Tidak [menangani ponsel]. Karena aku ingin emosi saat membaca perkataan netizen, jadi lebih baik tidak memegang ponsel,” lanjutnya.
Epy Kusnandar ditangkap bersama pria bernama Yogi Gamblez di kawasan Balai Kota Kalibata, Jakarta Selatan, pada 9 Mei 2024.
Dari hasil tes urine, Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan keduanya positif tembakau.
Polisi kemudian menetapkan Epy Kusnandar dan Yogi sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Epy dikenakan Pasal 127 ayat 1 huruf Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan rekomendasi rehabilitasi atau hukuman penjara maksimal 4 tahun.
Pesinetron itu kemudian menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Narkoba (RSKO) Jakarta.
Hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter menunjukkan yang bersangkutan mengalami depresi dengan indeks tekanan darah 230/91. Oleh karena itu, penyidik ​​menyarankan kepada RSKO untuk membawa yang bersangkutan ke rumah sakit, kata West. dikatakan. Jakarta. Syahduddi Polda Metro.
(frl/akhir)