Jakarta, CNN Indonesia —
Poltracking Indonesia mengaku sempat diincar Dewan Riset Opini Publik Indonesia (Persepi) sebelum sanksi dijatuhkan.
Masduri Amrawi, Direktur Poltrekking, mengatakan oknum tersebut ingin memberikan sanksi kepada Poltrekking karena lembaga tersebut ingin mempublikasikan hasil Pilkada DKI Jakarta.
“Poltrekking sejak awal sudah diincar oleh anggota Dewan Kode Etik,” kata Masduri dalam konferensi pers di Jakarta (8/11).
Anggota Dewan Etik Persepi ada tiga yakni Saiful Mujani, Hamdi Muluk dan Asep Sailefuddin. CNIndonesia.com sempat menanyakan siapa pria tersebut kepada Masduri, namun ia enggan menyebutkan namanya.
Saat jumpa pers, Masduri membeberkan tangkapan layar obrolan grup anggota Persepi. Poster pengumuman hasil kajian Poltrekking itu merupakan pidato seseorang yang namanya disensor.
Pria itu juga menyebut hasil pemilu yang mengalahkan Ridwan Kamil dan Suswono bocor. Oknum tersebut juga menyatakan kesediaannya untuk meninjau kembali Poltracking jika hasil survei berbeda dengan hasil survei LSI.
Jadi kalau kita fokus di sini, dari awal sudah ada trennya. Kalau datanya benar, beda dengan LSI, saya kira Poltracking harusnya dilepas, kata Masduri.
fun-eastern.com meminta Saiful Mujani dan Hamdi Muluk membenarkan tudingan tersebut. Mereka menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan untuk menghukum setengah perjalanan.
Dia mengatakan mereka mengambil keputusan berdasarkan penyelidikan. Poltracking tidak bisa membuktikan keakuratan data survei, kata mereka.
Tolong beritahu saya siapa orang ini. Jangan salahkan dia karena tidak diketahui, kata Saiful kepada fun-eastern.com melalui pesan singkat, Jumat (11/08).
Ia bertanya: “Apa hukumnya (keputusan yang salah)? Aturan Perepi menyatakan Dewan Etik berwenang menilai kinerja anggotanya dan penilaiannya tidak dapat diganggu gugat.”
Sebelumnya, Persepi sempat dicekal Poltrekking Indonesia karena hasil berbeda pada Pilgub DKI 2024.
Percepi memungkinkan kedua organisasi untuk memberikan informasi tertulis dan pribadi.
“Akibat adanya perbedaan antara dua data set yang disampaikan (data mentah), maka Dewan Etik tidak dapat memverifikasi keakuratan penerapan metodologi pemungutan suara yang dilakukan Poltracking Indonesia,” Persepi mengutip pernyataan Dewan Etik dalam keterangan tertulisnya. (fr)