Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, mencari cara agar Indonesia berhenti mengimpor garam.
Soal garam, kita ingin secara makro kita (Indonesia) tidak lagi mengimpor, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (12/11 ).
“Tetapi peta jalan tersebut menunjukkan bagaimana memastikan bahwa kementerian yang bertanggung jawab (kementerian teknis) produksi garam juga harus meminta pertanggungjawaban kementeriannya,” tegasnya.
Rachmat mengatakan pihaknya akan membantu perencanaan program kerja atau target kementerian/lembaga (K/L) di kabinet Merah Putih. Hal ini disesuaikan dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
Khusus untuk mengurangi impor garam, Rachmat membeberkan sekilas langkah strategis yang dilakukan Bappenas.
“Garam rakyat diambil sebelum diimpor. Ini hal-hal yang sangat teknis yang kami diskusikan dengan kementerian terkait,” jelas Rachmat.
Meski demikian, Rachmat menegaskan tugasnya di Bappenas tidak mudah. Dia mengatakan, amanah yang diemban Presiden Prabowo sangat berat.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa anggaran yang memadai harus dialokasikan untuk perencanaan yang baik. Begitu pula jika anggaran mencukupi maka harus didasari perencanaan yang baik.
“Karena itu saya dan teman-teman (pengelola Bappenas) berdiskusi, kalau harus melakukan semua perencanaan K/L, mereka tidak akan bisa tidur pak. Jam 2 pagi kami baru menyelesaikan perencanaan ke depan. ,” kata Rachmat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas berharap mendapat dukungan dari Komisi XI DPR RI. Rachmat bersyukur para wakil rakyat mendukung tugas berat kementeriannya.
Ia mengatakan perencanaan itu sangat penting. Perencanaan yang baik diklaim menjadi landasan bagi Indonesia untuk mencapai hasil terbaik.
(Minggu/Agustus)