Jakarta, CNN Indonesia —
Berbagai pola makan dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh. Tapi diet manakah yang terbaik dan paling efektif untuk menurunkan berat badan?
Tubuh dengan berat badan ideal tentunya menjadi idaman banyak orang. Berat badan yang ideal dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun jangan asal memilih jenis diet yang Anda ikuti. Setiap orang bereaksi berbeda terhadap setiap diet dan diet paling efektif untuk menurunkan berat badan
Menurut Medicine Net.1, ada beberapa jenis diet yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Puasa sesekali
Puasa intermiten adalah strategi makan yang melibatkan periode makan dan puasa. Metode kelaparan IF yang paling populer adalah metode 16:8 dan 5:2.
Metode 16:8 melibatkan puasa selama 16 jam dan membatasi makanan hingga 8 jam sehari. Dan metode 5:2 dilakukan dengan mengonsumsi 500-600 kalori 2 hari dalam seminggu.
Meski diklaim efektif, penting untuk tidak makan berlebihan selama waktu makan 2. pola makan Mediterania
Selama bertahun-tahun, diet Mediterania dianggap sebagai diet terbaik. Pola makan ini mendorong seseorang untuk mengonsumsi lebih banyak kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun, serta lebih sedikit daging, produk susu, dan anggur.
Pola makan mediterania memiliki sejumlah manfaat lain, antara lain melawan peradangan, stres oksidatif, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mengatur gula darah, dan mengobati penyakit Alzheimer.3. pola makan DASH
Diet ini terutama dianjurkan bagi penderita hipertensi. Makanan diet DASH meliputi buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, biji-bijian, dan daging tanpa lemak.
Diet DASH mendorong seseorang untuk mengurangi asupan makanan olahan seperti minuman manis dan makanan kemasan. Diet ini juga membatasi konsumsi daging merah 4. Diet rendah karbohidrat
Tujuan diet ini adalah membatasi asupan karbohidrat dan mengutamakan protein dan lemak sehat. Diet ini menyarankan bahwa 30 hingga 50 persen kalori harian harus berasal dari protein.
Karbohidrat merupakan sumber bahan bakar utama bagi tubuh. Namun, selama menjalani diet ini, tubuh membakar lemak untuk dijadikan energi. Keadaan ini disebut ketosis.
Ketosis terjadi ketika lemak dipecah menjadi keton, produk sampingan dari metabolisme lemak.
Sayangnya, diet ini memiliki efek samping seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, dan sembelit.
Selain itu, tubuh yang mengalami ketosis bisa mengalami mual, kelelahan mental, bau mulut, sakit kepala, dan flu.
5. Pola makan paleo
Diet Paleo didasarkan pada teori bahwa Anda harus mengonsumsi makanan yang sama dengan nenek moyang Paleolitik Anda.
Diet ini menggunakan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak seperti minyak zaitun atau minyak kenari.
Diet Paleo dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan toleransi glukosa, mengatur tekanan darah, dan meningkatkan nafsu makan.
Pertama, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui diet mana yang merupakan cara paling efektif untuk menurunkan berat badan.
(pl/asr)