Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah pendakian gunung di Jawa Timur ditutup sementara karena cuaca ekstrem. Diantaranya jalur pendakian Gunung Welirang, Gunung Arjuno dan Gunung Argopuro.
Gunung Welirang dan Arjuno
Jalur pendakian Gunung Welirang dan Arjuno ditutup sementara oleh UPT Tahura R Soerjo. Pemblokiran ini karena peringatan cuaca ekstrem dari BMKG. Kepala UPT Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat mengatakan pihaknya telah mengeluarkan pemberitahuan untuk menutup sementara kegiatan pendakian di kawasan Tahura R Soerjo.
Berdasarkan surat tersebut, penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Welirang dan Arjuno berlaku mulai hari ini. Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan wilayah Jawa Timur sedang memasuki musim hujan dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat.
Jalur pendakian yang ditutup mulai dari Lawang, Sumber Brantas, Tretes hingga Tambaksari. Tujuannya tak lain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pendaki serta memulihkan ekosistem Tahura R Soerjo. Khusus pendakian Bukit Linsing dan Chendono akan ditutup pada 11 November.
Kegiatan pendakian akan dibuka kembali apabila situasi dan kondisi cuaca di kawasan Tahura R Soerjo aman dan kondusif untuk pendakian, kata Ajat seperti dikutip DetikJatim.
Gunung Argopuro
Iklim Gunung Argopuro juga masih dinyatakan tertutup.
Pendakian Gunung Argopuro yang terletak di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, sedianya dijadwalkan dibuka kembali pada hari ini, 1 November 2024. Namun rencana ini dibatalkan. Gunung Argopuro kembali ditutup karena cuaca ekstrem.
Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi sebelumnya ditutup mulai 3 September 2024. Penutupan tersebut karena kawasan hutan dan lahan terbakar.
Dan penutupan terus berlanjut selama hampir dua bulan. Selain itu, penutupan juga dilakukan untuk meminimalisir dampak risiko terhadap pengunjung.
Guna meminimalisir dampak risiko terhadap pengunjung dari kondisi cuaca ekstrem, dilansir BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, kunjungan di kawasan Suaka Margasatwa Datarang Tinggi Badan 1 (BKSDA), Nur Patria melaporkan di Instagram @bbksda_jatim_offficial, Jumat.
Penutupan ini berdasarkan SE. 2021/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 dengan Surat Edaran Penghentian No: SE. 2011/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 tanggal 30 Oktober tentang Pembukaan Kunjungan di Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang.
Gunung Semeru
Sementara Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali meletus dengan ketinggian erupsi hingga 500 meter di atas puncak pada Jumat malam.
Letusan Gunung Semeru terjadi pada Jumat, 1 November 2024 pukul 18.09 WIB dengan ketinggian kolom erupsi terpantau sekitar 500 meter di atas puncak, kata petugas pos pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangannya dikutip Antara.
Gumpalan abu vulkanik teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, setelah itu letusan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 147 detik.
Letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga terjadi pada pukul 14.51 WIB dengan teramati ketinggian letusan sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
Di arah barat laut, gumpalan abu berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 122 detik.
Gunung Semeru masih dalam kondisi waspada sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan segala aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga delapan kilometer dari lokasi. Puncak (pusat letusan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terjadi meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari atas. (tim/anak)