Surabaya, CNN Indonesia –
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlanga (UNAIR) Surabaya diberhentikan sementara oleh Dekan.
Penangguhan tersebut terjadi setelah BEM FISIP Unair Prabowo Soubiano-Gibran mengkritik pembukaan karangan bunga yang dilakukan Rakabuming Raka.
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullaya Bakhtiyar melalui berita acara yang diunggah di Instagram @bemfisipunair menjelaskan, pihaknya menerima email dari dekan mengenai skorsing BEM.
Menurutnya, penangguhan tersebut merupakan hasil kerja BEM FISIP Unire melalui karya seni satir dalam bentuk karangan bunga. BEM FISIP Unair menyerahkan karangan bunga di FISIP West Park pada Selasa (22/10).
“Pushpanali merupakan sebuah karya seni satir yang berupaya mengungkapkan kekesalan atas rangkaian peristiwa yang terjadi pada pemilu 2024,” kata Tufa, Sabtu (26/10).
Meski demikian, Tufa mengatakan BEM FISIP tidak akan menyerah begitu saja dengan lahirnya Unair. Ia dan kabinetnya akan terus berjuang hingga akhir masa jabatan kepemimpinan.
Kemudian Dekan FISIP Unair Profesor Bagong Suyanto membenarkan adanya skorsing tersebut. Namun ia mengaku belum bisa berkomentar lebih jauh karena sudah melakukan pertemuan dengan BEM FISIP, Senin (28/10).
“Ini baru hari senin gan. Saat ketemu BEM FISIP,” kata Bagong kepada fun-eastern.com.
Bagong kemudian mengeluarkan surat dekan FISIP Unair kepada fun-eastern.com untuk menyikapi isi surat 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024.
Berikut isi surat Dekan FISIP Unair perihal pemberhentian BEM FISIP Unair:
Pertimbangkan penggunaan narasi dalam rangkaian bunga yang tidak sejalan dengan etos kampus dan budaya akademis. Penempatan bunga di halaman FISIP Unair dilakukan tanpa koordinasi dan izin pimpinan fakultas. Terkait permasalahan tersebut, kepengurusan Dekan FISIP Unair BEM FISIP Unair dibekukan mulai hari ini dan ditunggu perintah selanjutnya dari Dekan FISIP Unair.
(frl/frd/pintar)