Jakarta, CNN Indonesia —
Pinjaman seringkali menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Hal ini sering dipilih ketika orang dihadapkan pada situasi darurat.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang terjebak dalam hutang. Pengeboran dan pengisian tidak bisa dihindari.
Anda harus bijak dalam memutuskan untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan Anda mengenai jumlah pinjaman. Termasuk apa dan kapan waktu yang tepat untuk meminjam.
Perencana keuangan Finansialku Luna Mantyasih Makarti berpesan, pinjaman bisa saja dilakukan ketika tidak ada sumber modal lain. Kebutuhan yang dapat dipenuhi dari pinjaman ini hendaknya untuk hal-hal yang tidak dapat ditunda-tunda.
“Pinjaman sebaiknya diambil ketika ada keperluan mendesak yang tidak bisa ditunda, seperti biaya pengobatan, pendidikan, atau kebutuhan pokok yang sangat penting,” kata Luna kepada fun-eastern.com, Jumat (15/11).
“Berutang untuk keperluan tersebut diperbolehkan karena bersifat mendesak dan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Luna memperingatkan terhadap keputusan pinjaman yang tidak rasional. Ia berpesan untuk tidak mengambil kredit pada hal-hal yang bukan prioritas utama, apalagi keinginan tersebut bisa saja terlambat.
Ia juga mengatakan, utang tersebut masih pada level wajar. Jumlahnya tidak boleh melebihi 30% dari pendapatan atau gaji bulanan.
Agar pembayaran angsuran tidak membebani keuangan sehari-hari. Rekening ini bisa membantu menjaga stabilitas keuangan sehingga masih ada ruang untuk kebutuhan dan tabungan sehari-hari, saran Luna.
Jika terpaksa harus berhutang, Luna mengatakan ada hal lain yang bisa dimaksimalkan. Ia mencontohkan peminjaman atau peminjaman untuk digunakan pada hal-hal yang dapat meningkatkan nilainya.
Misalnya saja ketika Anda membutuhkan modal untuk usaha atau membeli rumah yang dianggap sebagai aset masa depan.
“Jangan sampai berhutang pada barang-barang konsumsi, seperti kendaraan atau peralatan,” tutupnya. Kecuali jika diperlukan untuk menunjang pekerjaan atau produk tersebut karena tidak menghasilkan kekayaan atau keuntungan jangka panjang.
Faktor penting dalam hutang
Perencana keuangan PINA Rista Zwestika menguraikan lima faktor kunci jika ingin berhutang.1. Pastikan Anda mampu membayar pembayaran bulanan.
Rasta menekankan bahwa perhitungan harus dilakukan dengan hati-hati. Ini termasuk pertanyaan tentang berapa banyak pendapatan yang dapat dialokasikan untuk membayar kembali pinjaman tersebut.2. Periksa jumlah bunga pinjaman yang ditawarkan
Bandingkan dulu suku bunga antar lembaga keuangan yang berbeda, lalu pilih pinjaman dengan suku bunga terendah.3. Atur interval waktu
Rasta menekankan pentingnya menetapkan batas waktu kepulangan. Sebaiknya pilih jangka waktu pelunasan yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Rasta.4 berkata: “Jangka waktu yang terlalu lama akan memberi Anda lebih banyak bunga. Namun, jangka waktu yang terlalu pendek bisa membebani keuangan Anda. Pastikan skor kredit Anda bagus
Nilai kredit yang baik akan memudahkan Anda mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga rendah.5. Perencanaan anggaran
Rasta mengatakan Anda memerlukan rencana anggaran terperinci untuk mengelola keuangan Anda setelah mengambil pinjaman, termasuk alokasi modal untuk pembayaran cicilan.
“Utang bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan bijak,” Rasta memperingatkan. Namun, perlu diingat bahwa utang juga membawa risiko.”
Dia menekankan: “Sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman, pertimbangkan dengan cermat semua faktor yang relevan dan rencanakan dengan cermat untuk melunasinya.”
Di sisi lain, Rasta menekankan agar utang dihindari jika digunakan untuk keperluan konsumsi. Pinjaman jenis ini sering digunakan untuk membeli barang atau jasa yang bersifat habis pakai sehingga tidak menghasilkan keuntungan.
Ketiga barang atau barang habis pakai tersebut adalah kendaraan, peralatan, dan biaya liburan.
“Meminjam uang untuk membeli barang-barang tersebut biasanya termasuk dalam kategori utang konsumen, kecuali kendaraan tersebut digunakan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan,” jelasnya.
“Ingat, utang yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi beban yang sangat besar. Bijaksanalah dalam mengambil keputusan keuangan,” tegas Rasta.
(Agustus/Agustus)