Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah mencapai Rp 15.714 per dolar AS pada Kamis (31/10) pagi ini. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau minus 0,06 persen dibandingkan perdagangan sesi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau melemah secara dominan. Peso Filipina tercatat melemah 0,02 persen, dolar Singapura 0,05 persen, baht Thailand 0,02 persen, yen Jepang 0,05 persen, dan yuan China 0,11 persen.
Di tempat lain, won Korea Selatan menguat 0,02 persen, ringgit Malaysia 0,01 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Sementara itu, mata uang sebagian besar negara maju melemah. Pound Inggris melemah 0,12 persen, dolar Australia 0,01 persen, euro Eropa 0,09 persen, dan dolar Kanada 0,08 persen.
Hanya franc Swiss yang menguat 0,06 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memperkirakan rupee akan melemah terhadap dolar AS berdasarkan beberapa data perekonomian AS yang dirilis tadi malam, antara lain data ketenagakerjaan ADP Oktober serta data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III 2024.
“Dari data tersebut, kemungkinan besar bank sentral AS akan mengambil kebijakan yang lebih kecil pada pertemuan Desember mendatang, sehingga masih ada peluang dolar AS menguat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.
Selain itu, kata dia, sentimen lain yang membebani rupee antara lain ketegangan perang di Timur Tengah dan peluang Donald Trump memenangkan pemilu presiden AS.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.650 hingga Rp15.730 terhadap dolar AS hari ini.
(del/agt)