Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i mengatakan, keterlibatan personel TNI bisa mencapai lebih dari separuh kuota petugas haji untuk melayani jemaah haji Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Dia mengatakan usulan tersebut paling dekat dengan implementasi pada tahun perjalanan haji 2025.
Nantinya Kementerian Agama mengusulkan kuota 50 hingga 60 persen personel TNI untuk menjadi petugas haji. Sedangkan sisanya bisa diisi oleh perwakilan organisasi masyarakat dan lainnya, kata Syafi’i dalam keterangannya di situs tersebut. pejabat Direktorat Jenderal Haji Kementerian Agama.
Unsur TNI yang akan dilibatkan adalah prajurit berpangkat di bawah kapten.
“Kalau TNI tentu pangkatnya lebih rendah dari kapten,” imbuh politikus Gerindra.
Syafi’i menegaskan keterlibatan unsur TNI sebagai petugas haji hanya sebatas usulan. Harus ada analisa atau kajian mendalam dari berbagai pihak terkait.
“Untuk meningkatkan pelayanan, petugas haji harus dipadukan dengan TNI. Bicara pelibatan sebagian TNI hanya untuk meningkatkan pelayanan haji. Karena masih ada petugas yang kurang disiplin atau maksimal dalam melayani jamaah,” Syafi ujar dalam keterangannya di situs resmi Direktorat Jenderal Haji Kementerian Agama.
Syafi’i berharap usulan ini dapat meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji di Indonesia. Sehingga tidak ada keluhan dari jamaah setelah ibadah haji selesai.
Petugas Haji merupakan tim yang direkrut Kementerian Agama untuk membantu dan melayani jamaah haji pada musim haji.
Dilansir dari website Kemenag, ada dua formasi yang akan dibuka pada seleksi petugas PPIH 1446 H atau Haji 2025.
Pertama, PPIH Kloter (kelompok terbang), yaitu petugas yang mendampingi jamaah haji mulai dari pemberangkatan ke Tanah Suci hingga kepulangannya ke tanah air. Formasi ini terdiri dari ketua kelompok dan ketua ibadah kelompok.
Kedua, PPIH Arab Saudi, yakni petugas yang akan memberikan pelayanan kepada jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Formasi ini terdiri dari akomodasi, makan, transportasi, bimbingan ibadah dan pejabat Siskohat.
Kementerian Agama, lanjut Syafi’i, tidak sendirian dalam menunaikan ibadah haji. Ia mengapresiasi kerja keras dan kerja sama yang terus terjalin baik dengan BPKH maupun pemangku kepentingan terkait lainnya.
Saya ingin ke depan bisa efektif. Tahun ini penyelenggaraan haji masih di bawah Kementerian Agama, meski pelan-pelan penyelenggaranya sudah mulai dilimpahkan ke Badan Penyelenggara Haji, ujarnya.
(rzr/anak)