Jakarta, CNN Indonesia —
Pada Jumat (15/11), Gabungan Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) resmi membentuk lembaga yang dipimpinnya beranggotakan 25 orang itu.
Penunjukan ini menandai pengisian beberapa posisi di kementerian yang baru dibentuk di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita semua di sini untuk menyaksikan pelantikan dan pengambilan sumpah Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Daerah tahap kedua,” kata AHY saat membuka acara pelantikan di Aula Soemitro Djojohadikusumo Gedung BJ. Habibi, BRIN.
Ia mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru terpilih. Mereka akan menduduki posisi manajer kantor, asisten sekretaris, dan wakil asisten.
AHY menjelaskan Kemenko Infrastruktur merupakan brand baru yang diciptakan langsung untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai penopang pertumbuhan ekonomi negara.
“Belum pernah ada nomenklatur pelayanan infrastruktur di kabinet. Presiden Prabowo khususnya membuat layanan koordinasi ini dengan harapan kita bisa membantunya untuk mencapai kemajuan yang cukup, mulai dari Aceh hingga Papua,” kata AHY.
Menurut dia, sebagian besar pekerja yang bergabung di Kementerian Koordinator Perencanaan sebelumnya adalah pejabat dan pegawai Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) yang kini terbagi menjadi beberapa cabang, termasuk Kementerian Koordinator Pangan.
Pada saat yang sama, ia menekankan perlunya menata ulang struktur organisasi agar lebih efisien dan memenuhi tugas-tugas baru yang spesifik.
“Pegawainya banyak yang masih sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun karena tugas pokok dan tanggung jawab kita berbeda, maka perlu dilakukan reorganisasi. Kami mencari pekerja terampil untuk menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
AHY berharap pelantikan ini dapat turut mensukseskan kementerian. Pada tiga minggu pertama, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur belum dapat berfungsi dengan baik karena proses pengorganisasian dan pencarian personel yang berkualitas.
“Kita harapkan garis-garisnya bisa segera bergerak, meski masih banyak hal internal yang perlu kita berbenah. Di sisi lain, saya juga turun lapangan untuk menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi bersama para menteri teknis di bawah Kementerian Koordinator. ,” tutupnya.
(Laus/Jumat)