Jakarta, CNN Indonesia –
Orang yang didiagnosis menderita penyakit hati berlemak non-alkohol atau NAFLD biasanya memiliki batasan dalam mengurangi asupan gula. Namun apakah penderita penyakit ini harus berhenti makan buah?
Hati adalah organ detoksifikasi yang membantu menghilangkan zat berbahaya dari darah. Rasa hormat juga memainkan peran penting dalam menciptakan energi dari makanan.
Penyakit hati berlemak terjadi ketika lemak menumpuk seiring berjalannya waktu. Penyakit ini diam-diam menjalar ke dalam tubuh.
Menurut majalah Clean Eating, orang yang mengalami obesitas, menderita diabetes tipe 2, atau memiliki penumpukan lemak di sekitar perut memiliki risiko lebih tinggi terkena NAFLD.
Konsumsi gula yang berlebihan membuat tubuh kesulitan mengatur jumlah gula dan lemak di dalamnya. Hal ini meningkatkan risiko penyimpanan lemak di hati.
Bolehkah penderita perlemakan hati makan buah?
Tinjauan terhadap 33 penelitian yang meneliti kebiasaan makan kelompok sehat dan penderita perlemakan hati. Ditemukan bahwa penderita perlemakan hati memiliki konsumsi buah yang lebih rendah dibandingkan kelompok sehat.
Pada dasarnya buah dan sayur dapat membantu mencegah perlemakan hati karena kaya akan serat dan antioksidan. Namun, buah-buahan juga mengandung fruktosa, sejenis gula.
Dalam kondisi sehat, tubuh akan memecah gula tersebut sehingga bisa dijadikan energi. Namun bila asupan gula dianggap berlebihan, gula tersebut akan disimpan di hati sebagai lemak.
Gula sederhana seperti fruktosa dan sukrosa umumnya direkomendasikan sebagai makanan yang harus dikurangi untuk mencegah dan mengelola perlemakan hati.
Fruktosa dapat ditemukan pada buah-buahan, jus buah, minuman manis, dan madu. Berbeda dengan fruktosa, sukrosa adalah gula meja biasa yang dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh tubuh.
Meskipun fruktosa dimetabolisme hampir secara eksklusif di hati, glukosa dapat dimetabolisme oleh otak dan otot.
Dari pernyataan di atas diperkirakan fruktosa lebih berbahaya bagi hati dibandingkan glukosa. Alasannya, secara teknis, fruktosa lebih membebani hati.
Namun, bukan berarti penderita perlemakan hati harus sepenuhnya menghindari konsumsi buah. Buah-buahan juga kaya akan antioksidan dan serat yang baik untuk tubuh. (PLI/ASR)