Jakarta, CNN Indonesia.
Pada Selasa (11/12), harga minyak mentah di pasar global cenderung stabil. Pasar sedang menunggu laporan bulanan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Pasar juga kecewa dengan paket stimulus ekonomi Tiongkok. Kebijakan ini sepertinya tidak akan meningkatkan permintaan minyak di negara konsumen minyak terbesar kedua di negara tersebut.
Minyak mentah berjangka Brent turun satu sen menjadi $71,82 per barel. Pada saat yang sama, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3 sen menjadi $68,07 per barel.
Jumat lalu, Tiongkok meluncurkan paket utang sebesar 10 triliun yuan ($1,40 triliun) untuk mengurangi tekanan keuangan pada pemerintah daerah.
Namun, para analis mencatat bahwa jumlah leverage yang dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan masih belum mencukupi.
Arah harga ke depan akan ditentukan oleh laporan bulanan OPEC yang akan dirilis hari ini.
Di sisi lain, dolar menguat pada hari Senin karena pasar mengambil isyarat dari inflasi AS dan pembuat kebijakan Federal Reserve pada minggu ini.
Dolar AS yang lebih kuat menyebabkan barang-barang dalam mata uang AS, seperti minyak, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong harga turun.
(Pta/Pta)