Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilihan presiden (pilpres) akan segera digelar di Amerika Serikat pada Rabu (11 Mei).
Terkait pemilu, Amerika Serikat tidak menganut sistem satu satu suara atau satu orang satu suara. Sistem ini biasanya digunakan untuk menentukan kemenangan presiden yang memperoleh suara terbanyak.
Hasil pemilu adalah jumlah seluruh suara yang dikeluarkan oleh rakyat.
Namun, Pemilihan presiden di Amerika mempunyai sistem yang berbeda dibandingkan di Indonesia, misalnya. Mereka mempunyai sistem pemilu populer (popular vote) dan electoral vote (yang turut menentukan kemenangan).
Pemungutan suara elektoral mencegah Amerika disebut sebagai negara satu orang satu suara.
“Ketika Anda memilih Presiden Amerika Serikat, Anda tidak secara langsung memilih seorang kandidat,” kata situs League of Voters.
Lalu mereka berkata, “Sebaliknya, suara Anda mengarahkan suara ke pemilih langsung, pemilih, atau anggota Electoral College yang sebenarnya.”
Singkatnya, sistem Electoral College tidak memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan suara mayoritas rakyat.
Para founding fathers Amerika Serikat atau dikenal dengan Founding Fathers menciptakan sistem Electoral College karena mereka menyatakan tidak ingin warga negara memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Mereka tidak ingin Kongres mempunyai kekuasaan yang terlalu besar, lapor The Conversation.
Lanjutkan di halaman berikutnya…