Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih AS Donald Trump telah menunjuk pendiri SpaceX Elon Musk ke dalam kabinet pemerintahannya.
Trump mengatakan dia telah mencalonkan Musk untuk mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintahan AS bersama dengan mantan Wakil Presiden Partai Republik Viviek Ramaswamy.
“Bersama-sama, keduanya [Elon Musk dan Viviek Ramaswamy] akan memimpin pemerintahan saya untuk menghilangkan federalisme, memotong peraturan yang berlebihan, mengurangi pengeluaran yang boros dan mereformasi lembaga-lembaga federal,” kata Trump Selasa (12/11) seperti dilansir CNN.
Dalam keterangan yang sama, Elon Musk pun membeberkan jawabannya terkait posisi barunya.
“Ini akan mengguncang sistem dan siapa yang bertanggung jawab menghancurkan anggaran pemerintah – dan itu jumlah yang besar!” seru Elon Musk dalam sebuah pernyataan.
“Orang-orang tidak tahu seberapa besarnya,” tambah Elon Musk.
Apa itu Departemen Efisiensi Pemerintahan?
Departemen Pekerjaan Umum merupakan departemen pertama yang dibentuk di pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump untuk periode 2025-2029.
Departemen ini disebut fokus mengkaji penggunaan anggaran agar tepat sasaran, berjalan baik, dan tidak mubazir. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Departemen Luar Negeri dan Anggaran akan bekerja sama dengan Presiden dan Kantor Pengelolaan Anggaran AS.
Namun Trump tidak merinci lebih lanjut mengenai pembentukan badan baru tersebut.
“Pemerintahan yang lebih sederhana dan efisien dengan birokrasi yang lebih sedikit akan menjadi hadiah sempurna bagi Amerika pada peringatan 250 tahun Deklarasi Kemerdekaan. Saya yakin mereka akan berhasil!” kata Trump dalam pidatonya seperti dilansir Reuters.
Agar proses penganggaran berhasil, departemen pemerintah yang berfungsi dengan baik beroperasi dari sudut pandang bisnis. Cara ini bertujuan untuk menarik para pelaku usaha di Amerika Serikat untuk berinvestasi agar dapat menguntungkan pemerintah.
Selain penganggaran, departemen tersebut bertanggung jawab untuk mereformasi undang-undang, menyederhanakan peraturan pemerintah, dan mereformasi lembaga federal di Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters.
Hal ini merupakan cara bagi Tuan Trump selaku Presiden Amerika Serikat untuk memastikan bahwa seluruh lembaga pemerintah yang bekerja di bawahnya dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Departemen pemerintah yang berfungsi dengan baik tidak akan berfungsi sepenuhnya di bawah pemerintahan Trump. Sebab, menurut Trump, pekerjaan departemen ini akan berakhir sebelum 4 Juli 2026.
Trump juga mengatakan Departemen Luar Negeri akan “memberikan nasihat dan bimbingan di luar pemerintahan.” Hal ini menunjukkan bahwa organisasi ini tidak akan berada dalam kerangka pemerintah federal.
(gas/rds)