Jakarta, CNN Indonesia.
Media sosial ramai dengan tren diet 30-30-30. Apa itu? Apakah diet ini efektif untuk menurunkan berat badan?
Banyak pembuat konten di jejaring sosial mengklaim bahwa metode ini telah membantu mereka menurunkan berat badan secara berkelanjutan. Bagi mereka, metode 30-30-30 bukan sekedar jenis diet, melainkan perubahan gaya hidup.
Pada dasarnya pola makan ini memasukkan sumber protein sebagai makanannya. Dengan pola makan ini, seseorang mengonsumsi 30 gram sumber protein dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur dan akan dilanjutkan dengan olahraga intensitas rendah selama 30 menit.
Menurut Healthline, metode ini pertama kali muncul dalam buku Tim Ferriss, The 4-Hour Body (2010). Namun belakangan dipopulerkan kembali oleh ahli gizi Gary Breka. Apakah diet 30-30-30 efektif untuk menurunkan berat badan?
Diet 30-30-30 merupakan diet yang relatif masuk akal. Ahli gizi Sophie Medlin mengatakan sarapan tinggi protein adalah pilihan yang tepat.
“Makanan berprotein lebih mengenyangkan dibandingkan beberapa pilihan sarapan biasa,” kata Sophie.
Sependapat dengan Sophie, ahli gizi lain di Integral Wellness mempertimbangkan penelitian ini. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 30 gram protein saat sarapan mengonsumsi lebih sedikit kalori saat makan siang.
Pola makan seperti itu bisa menstabilkan gula darah. Ini berarti tubuh akan menghabiskan lebih banyak energi untuk memetabolisme protein daripada yang dikeluarkan untuk memecah karbohidrat dan lemak.
Efek ini dapat membantu pola defisit kalori tubuh. Ini cocok bagi mereka yang sedang mencoba menurunkan berat badan.
Terlebih lagi jika Anda memadukan kebiasaan sarapan pagi dengan olahraga intensitas rendah selama 30 menit. Kerugian dari diet 30-30-30.
Dari segi kesehatan, pola makan ini hampir tidak memiliki kerugian. Hanya saja, pola makan ini bisa menjadi kendala di kalangan orang sibuk saat ini.
Cara diet ini membutuhkan waktu luang di pagi hari untuk berolahraga dan menyiapkan sarapan kaya protein.
Bahkan, Anda bisa mengonsumsi makanan cepat saji kaya protein. Namun, kemungkinan besar Anda tidak akan mengalami banyak penurunan berat badan.
Penurunan berat badan itu sendiri adalah tentang keseimbangan energi dan menciptakan defisit. Oleh karena itu, olahraga juga penting sebagai salah satu cara menggerakkan tubuh untuk membantu menjaga bentuk tubuh.
Cara melakukan diet 30-30-30
Para ahli menyarankan untuk menyesuaikan pola makan ini dengan tubuh masing-masing individu.
Mereka merekomendasikan sarapan setelah berolahraga untuk membantu mengatur nafsu makan Anda, daripada memulai hari Anda dengan sarapan berprotein. Pasalnya, olahraga sendiri bisa meningkatkan nafsu makan.
Jaga kualitas makanan Anda. Campurkan dengan beberapa serat, seperti sayuran, hingga mencapai 30g per hari.
Banyak orang yang sukses menjalani diet ini jika melakukannya secara konsisten dan jangka panjang.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan profesional untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
(pl/asr)