Jakarta, CNN Indonesia –
KFC merugi Rp 555,08 miliar dan terpaksa menutup 47 gerai serta merumahkan 2.727 karyawan. Manajemen mengidentifikasi dua penyebab kerugian KFC.
Kerugian KFC terungkap dalam laporan keuangan PT Fast Food Indonesia kuartal III 2024. Emiten berkode FAST ini merupakan perusahaan yang menaungi jaringan restoran waralaba Indonesia KFC.
FAST menyebutkan, ada dua penyebab kerugian besar yang dialami perusahaan. Pertama, pemulihan dunia usaha dari lingkungan Covid-19 belum optimal.
Faktor pendorong kedua adalah memburuknya kondisi pasar akibat krisis di Timur Tengah. Dalam hal ini, KFC menjadi salah satu sasaran gelombang boikot masyarakat.
“Kedua masalah ini berdampak negatif pada hasil grup untuk tahun ini hingga 30 September 2024,” tulis manajemen dalam laporan keuangannya.
Kerugian pada triwulan III tahun 2024 sebenarnya lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kerugian meningkat sebesar 266,59 persen (y-o-y). Pada kuartal III 2023, FAST mencatatkan kerugian sebesar Rp 152,41 miliar.
Kerugian besar ini memaksa KFC melakukan efisiensi bisnis dengan menutup gerai dan merumahkan pekerja.
Pada 30 September, FAST memiliki 715 poin. Faktanya, hingga Desember 2023, terdapat 762 gerai KFC yang beroperasi. Artinya, 47 titik sudah ditutup.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, kelompok usaha FAST memiliki 13.715 karyawan per 30 September 2024.
Jumlah tersebut menurun signifikan dibandingkan data 31 Desember 2023 yang jumlah pegawainya sebanyak 15.989 orang. Artinya akan ada pengurangan hingga 2.274 pegawai.
(pta/pta)