Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk bahan bakar biodiesel hingga 50 persen, atau B50, pada tahun 2025.
Hal itu disampaikannya saat berpidato di Indonesia-Brazil Business Forum di Rio de Janeiro, Brazil, Minggu (17/11).
Awalnya, Prabowo memujinya dan mengatakan ingin belajar dari Brasil yang dianggapnya sebagai pionir dalam penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan.
“Saya kira Brazil lebih maju dari kita dalam penggunaan biofuel dari sayur-sayuran. Saudara sudah sangat sukses dengan etanol, kita bergerak menuju biodiesel. Produksi solar dari sawit,” kata Prabowo dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden. .
“Saat ini kita berada di 35-40 persen dan kita ingin mencapai 50 persen pada tahun 2025,” tegasnya.
Saat ini biodiesel B35 hingga Februari 2023. Bahan bakar jenis ini merupakan campuran 65% solar dan 35% minyak sawit.
Pemerintah berencana menerapkan B40 mulai 1 Januari 2025. Berdasarkan pernyataan Prabowo, masa pasokan B40 mungkin singkat sebelum beralih ke B50.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengumumkan bahwa biodiesel akan ditingkatkan menjadi B60 pada bulan September.
“Dulu tidak hanya fokus ke B50, tapi bisa juga ke B60. Nah, perlu dikaji betul, harus ada kajian teknisnya. Jadi yang paling penting adalah kajian teknis performa mesinnya, Kata CEO New. , Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di ESDM Enia Listiani Devi.
(fea/fea)