Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS 2024.
Dalam pernyataan publik dalam debat Kamis (11/7), Putin memuji Trump sebagai pria sejati yang berani bertindak saat menghadapi upaya pembunuhan pada Juli lalu.
Putin juga mengatakan Rusia siap bekerja sama dan berdialog dengan presiden terpilih.
Trump menjadi sasaran upaya pembunuhan yang dilakukan remaja Thomas Matthew Crooks di Butler, Pennsylvania pada 14 Juli. Penembaknya tewas di tempat akibat terkena peluru dari Secret Service yang saat itu menjaga Trump.
“Saya pikir dia berperilaku sangat benar, berani, seperti pria sejati,” kata Putin kepada klub debat Valdai di resor Sochi, Laut Hitam, Rusia.
– Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepadanya atas terpilihnya dia sebagai presiden Amerika Serikat, lanjut Putin, menurut Reuters.
Putin mengatakan pernyataan kampanye Trump mengenai Ukraina dan pemulihan hubungan dengan Rusia patut mendapat perhatian.
“Apa yang dikatakan mengenai keinginan untuk memulihkan hubungan dengan Rusia, untuk mengakhiri krisis di Ukraina, saya pikir setidaknya patut mendapat perhatian,” kata Putin.
Trump berjanji selama kampanye pemilihan presiden untuk membawa perdamaian ke Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih. Namun, dia tidak menjelaskan langkah apa yang akan diambilnya untuk mewujudkan hal tersebut.
Saat ditanya mengenai hal tersebut, Putin pun mengaku belum bisa memprediksi kebijakan Trump. Ikuti dinamika yang terjadi.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Saya tidak tahu,” kata Putin.
Trump telah lama dikatakan memiliki hubungan baik dengan Rusia. Media Barat pernah menuduh mantan presiden tersebut sebagai agen pengaruh Rusia. Trump dan Kremlin membantahnya.
Penasihat khusus AS Robert Mueller menyelidiki tuduhan kolusi antara Trump dan Rusia pada pemilihan presiden tahun 2016, namun pada tahun 2019 mengatakan tidak ada bukti kolusi antara Trump dan Rusia.
Trump memenangkan pemilu presiden AS setelah suaranya berhasil melewati ambang batas Electoral College yaitu 270.
Pada Kamis (11/7), hasil penghitungan suara menunjukkan Trump memperoleh 295 suara elektoral, sedangkan rivalnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, memperoleh 226 suara. (blq/baca)