Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terang-terangan mengatakan, calon kepala daerah akan mempercayakan masyarakat menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).
Tito mengatakan, hal inilah yang biasa menimbulkan konflik di wilayah tersebut. KPUD tidak netral dalam menyelenggarakan pilkada.
“Mohon maaf, hampir 50-60 persen permasalahan awalnya berasal dari KPU. Bukan KPU pusat, KPUD. Karena anggota KPU ditunjuk sebagai komisaris,” kata Tito dalam Rakor Kesiapsiagaan dan Tanpa Hambatan pelaksanaan Pilpres 2019. Pemilu Serentak 2024 di Jakarta, Rabu (13/11).
Ia mengatakan, pemilihan komisioner KPUD serupa dengan pemilihan kepala daerah. Banyak pihak berlomba-lomba menempatkan rakyatnya.
Menurut Tito, hal serupa juga terjadi di Bawaslu. Menurut dia, hal-hal itulah yang menyebabkan tidak netralnya pihak penyelenggara sehingga berujung pada konflik
“Bagaimana kita bisa netral? Kalau kita tidak netral, aparat keamanan hanya bisa mencuci piring,” ujarnya.
Tito mewanti-wanti pihak berwenang, khususnya Satpol PP, untuk mengantisipasi konflik akibat pilkada. Ia mengingatkan, pilkada kali ini akan dilaksanakan serentak di seluruh daerah.
Biasanya aparat keamanan dari daerah yang tidak menggelar pilkada bisa dikirim ke daerah lain jika terjadi konflik. Namun hal itu tidak bisa dilakukan pada pemilu serentak 2024 karena masing-masing daerah sibuk menyelesaikan permasalahannya masing-masing.
Ia mengatakan salah satu cara mengatasi potensi konflik saat ini adalah dengan memperkuat operasi intelijen. Menurut dia, hal itu juga bisa dilakukan Satpol PP guna mengantisipasi potensi konflik yang timbul akibat pilkada.
Kuncinya adalah kemampuan pemetaan aparat keamanan, TNI, Polri, baik operasional maupun dari BIN, serta intelijen, kata Tito. (dhf/tidak)