Jakarta, CNN Indonesia —
Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun mengkritisi program bantuan langsung tunai (BLT) kesejahteraan yang terus diberikan pemerintah kepada warga.
Dharma berpendapat, program ini membuat masyarakat berpikir untuk berdoa dan menjadi malas.
“Memang (BLT) mendidik jiwa pengemis. Dan tanpa kita sadari kita juga malas. Sebab, kenapa malas? Karena sepertinya sudah tidak ada harapan lagi,” kata Dharma di kawasan Pondok Labu. , Jakarta Selatan, Selasa (12/11).
Kandidat independen menilai program BLT merupakan dampak buruknya kondisi perekonomian negara.
Dharma mengatakan pandemi Covid-19 menjadi penyebab buruknya perekonomian Indonesia. Menurut dia, pemerintah tidak perlu menerbitkan BLT jika memahami permasalahannya.
“Seharusnya tidak perlu ada BLT. Asal pemimpinnya paham cara menyelesaikan masalah,” kata Dharma.
Masalahnya, kebijakan-kebijakan itu juga dirancang untuk merugikan produsen dalam negeri. Impor naik, tarif perusahaan dalam negeri naik, lanjutnya.
Oleh karena itu, kata Dharma, masyarakat Jakarta tidak boleh bergembira saat menerima BLT dari pemerintah. Ia berharap masyarakat Jakarta bisa mandiri dan mandiri secara ekonomi.
Dharma berpasangan dengan Kun Wardana di Pilkada Jakarta 2024. Mereka merupakan pasangan calon independen atau non-partai.
Dharma-Kun berhadapan dengan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung Golkar, Gerindra, PKS, dan Demokrat, serta Pramono Anung-Rano Karno yang didukung PDIP. (mab/tsa)