Jakarta, CNN Indonesia —
Jika diperhatikan lebih dekat, terlihat bahwa kulit badak sangat tebal. Mengapa kulit badak tebal?
Badak merupakan salah satu hewan megafauna yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Uniknya badak adalah meskipun merupakan predator, mereka dapat melindungi dan berjuang demi kelangsungan hidupnya sendiri.
Pasalnya badak memiliki cula yang bisa digunakan untuk menyerang musuh dan kulitnya yang tebal membuatnya sulit untuk dilukai. Apa yang membuat kulit badak tebal? Simak penjelasan kenapa badak berkulit tebal?
Menurut laman San Diego Wildlife Alliance Animals & Plants, ada lima spesies badak yang ditemukan di negara tersebut saat ini. Dua berada di Afrika dan tiga lainnya di Asia.
Spesies badak yang tersisa di dunia adalah badak putih, badak hitam, badak sumatera, badak jawa, dan badak india. Kelima spesies badak ini berada di ambang kepunahan dan hanya tersisa 28.000 ekor di dunia.
Hilangnya badak sebagian besar disebabkan oleh perburuan liar. Peningkatan ini adalah badak, pada awal abad ke-20 populasinya sekitar 500 ribu, kini tinggal 28 ribu saja.
5 jenis badak ini mempunyai ciri-ciri yang hampir sama, seperti mempunyai satu atau dua cula, dada lebar, penglihatan buruk, pendengaran bagus, sering berguling-guling di lumpur, kulitnya tebal.
Alasan mengapa kulit badak tebal adalah untuk melindungi dirinya sendiri. Badak memiliki pembuluh darah yang dekat dengan kulit sehingga mudah terluka.
Menurut Lion World Travel, kulit Badak bisa mencapai 2 inci, tebalnya sekitar 5 cm. Kulit terdiri dari banyak lapisan kolagen yang tersusun dalam pola silang.
Namun meski memiliki kulit yang tebal, ternyata kulit badak sangatlah sensitif. Kolagen pada kulit badak berperan sebagai lapisan pelindung dan pelindung agar badak tidak terluka.
Kulit badak berperan sebagai tameng atau lapisan pelindung yang membantunya bertahan hidup di alam liar. Tak hanya itu, badak juga suka hidup di lumpur dan debu untuk melindungi dirinya dari panas matahari dan gigitan serangga.
Sayangnya, kebiasaan badak yang berkubang dalam debu dan kotoran menyebabkan kulit badak dipenuhi tungau, parasit, dan serangga. Untungnya badak mempunyai sahabat yaitu si pembawa pohon.
Pencakar badak duduk di punggung badak dan memakan serangga, kutu, dan parasit yang mengapung di kulit. Bahkan, mereka masuk ke telinga badak untuk mencari serangga.
Selain badak di dekatnya, burung kayu juga pandai menangkap kutu di kulit mamalia besar lainnya, seperti zebra dan jerapah.
Meski kulitnya sangat tebal, ternyata badak bukanlah hewan dengan kulit paling tebal di dunia.
Menurut Animal AZ, hewan dengan kulit paling tebal adalah buaya. Diketahui bahwa kulit buaya setebal baju besi dan sulit untuk dilukai.
Hewan berkulit tipis lainnya antara lain gajah, paus sperma, paus, paus bungkuk, paus bungkuk, unta, paus bungkuk, dan kuda nil.
Itulah jawaban dari pertanyaan apakah badak berkulit tebal. Semoga berhasil. (anggaran/fef)