Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang pria yang kabur dari Thailand dan kabur ke Indonesia dengan berpura-pura menjadi warga negara Indonesia (WNI) telah ditangkap.
YouTuber Thailand Nattamon Khongchak (31) ditangkap di provinsi Riau, Indonesia karena tidak bisa menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya (RI).
Khongchak ditangkap setelah mencoba menyamar sebagai warga negara Indonesia dengan mengajukan paspor Indonesia untuk bepergian ke luar negeri. Petugas imigrasi Indonesia mengetahui penyamarannya ketika mereka menyadari aksennya berbeda dengan aksen orang Indonesia.
Seperti dilansir South China Morning Post (SCMP), Khongchak diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melantunkan Konstitusi Indonesia.
Khongchak gagal melakukannya karena dia bukan orang Indonesia. Nama pria yang diburu kini telah dirilis oleh polisi Thailand.
Khongchak adalah seorang YouTuber yang melakukan penipuan terhadap lebih dari 6.000 korban dan kehilangan 2 miliar baht (sekitar Rp 934 miliar).
Dia memiliki lebih dari 800.000 pengikut di YouTube setelah bernyanyi dan menari untuk grup K-pop seperti Blackpink dan BTS.
Awalnya, ia mencoba menjadi idola K-pop dan melakukan debut singkat di Korea di bawah label Dream Cinema.
Dia kemudian mengakui di sebuah acara TV Thailand bahwa dia dan ibunya, Thania, memiliki 14 mobil dan mempekerjakan 22 pengasuh anak.
Pada tahun 2022, Khongchak meluncurkan program investasi valas yang menawarkan keuntungan 25 persen lebih tinggi kepada pengikutnya dalam tiga bulan. Anda mendapatkan 30% dalam enam bulan dan 35% dalam setahun. Dia berjanji akan mengeluarkan seluruh uangnya setiap bulan.
Setelah korban melakukan investasi dan tidak mendapatkannya kembali, Khongchak mengancam tidak akan mengembalikan uang tersebut jika melakukan kesalahan dan mengadu ke polisi.
Pada Juli 2022, Kongchak dan ibunya menghilang bersama sekretarisnya Nichaphat Rattanukrom.
Khongchak dan ibunya melakukan perjalanan ke Malaysia sebelum memasuki Malaysia secara ilegal melalui laut pada 18 Oktober, kata petugas Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thavachai Pianilabut.
Di Indonesia, ia berusaha menyamar sebagai warga negara Indonesia, menghindari 13 surat perintah yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Kejahatan Dunia Maya di kepolisian Thailand.
Khongchak saat ini ditahan di Indonesia bersama ibunya dan dipindahkan ke Thailand pada 25 Oktober. Sementara itu, sekretaris Kuncha, Rattanukrom, masih buron.
DSI sejauh ini telah menyita aset senilai 16 juta baht (setara Rp 7,4 miliar) dan kini menyelidiki aliran uang untuk mendapatkan kembali dana lainnya.
Berdasarkan hukum Thailand, Khongchak dapat didakwa melakukan penipuan dan menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara. (blq/rds)