Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Imigrasi dan Lapas Agus Andrianto membuka video pengakuan petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir Robby Adriansyah usai pesta sabu yang dilakukan para narapidana menjadi viral.
Agus membenarkan mutasi yang dialami Robby. Namun, dia menegaskan mutasi tersebut tidak ada hubungannya dengan video yang dibagikan Robby.
Dia menjelaskan, pemindahan itu dilakukan karena Robby yang bertugas di Lapas Iliri Tanjung Raja Ogan berulang kali tidak hadir tanpa alasan apa pun.
“Yang bersangkutan sedang mendapat perawatan, mangkir selama 67 hari berturut-turut, itu kesalahan dan masih berjalan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/11).
Agus mengaku tak kesulitan mengunggah video tersebut ke media sosial.
Bahkan ia menyebut video tersebut dijadikan bahan referensi penyelidikan internal di Lapas Iliri di Tanjung Raja Oga. Agus pun melewati sipir penjara dan KPLB untuk mendukung penyidikan.
“Penyebaran video viral ini tidak dihiraukan karena yang bersangkutan adalah kolaborator yang sah, mudah-mudahan benar apa yang diunggah,” ujarnya.
Agus menegaskan, pihaknya tidak segan-segan memberhentikan sipir penjara dan KPLB serta memberikan sanksi kepada mereka jika ditemukan barang bukti sabu di dalam penjara.
“Saya minta Kapolri dan KPLP dinonaktifkan dan diganti Plt, dan jika benar demikian, kami akan memberikan sanksi untuk menghilangkan pihak-pihak yang terlibat dan pihak yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Sebelumnya, petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Iliri Robby Adriansyah sempat memohon bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto, mengaku dituduh menyebarkan penipuan setelah seorang tersangka narapidana pesta sabu meresmikan kegiatannya.
Ia pun mengaku dicopot dari jabatannya karena dianggap menyebarkan berita bohong. Padahal, menurutnya, hal itu dilakukan untuk membela kebenaran. (tfq/tidak)