Jakarta, CNN Indonesia –
Bank PT Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan ekonomi strategis yang diusung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gebran Rakabuming Raka. Optimisme Belt and Road Initiative sejalan dengan visi ambisius pemerintah untuk mendorong manufaktur, pembangunan infrastruktur, dan ketahanan energi sebagai penopang utama perekonomian Indonesia.
Proyek transformasi yang dipimpin pemerintah mencakup sektor-sektor mulai dari pertambangan logam hingga produk pertanian seperti minyak sawit. Selain itu, dalam dinamika global yang semakin kompleks, kebijakan swasembada pangan dan energi juga menjadi kunci untuk mencapai stabilitas perekonomian.
Dalam konferensi pers hasil keuangan BRI kuartal III, Rabu (30/10), Direktur Utama BRI Sunarso membeberkan dua kerangka strategi perusahaan untuk mendukung kebijakan.
Yang pertama adalah kerangka sasaran nasional, yang terus dipantau dan dianalisis oleh BRI untuk memahami arah kebijakan pemerintah. Kedua, BRI menganalisis peluang bisnis dari setiap kebijakan yang diterapkan.
“Sesuai analisa kita, data-data yang kita analisa seharusnya, dan hasilnya sebagai berikut: Pertama, jika Indonesia ingin lepas dari middle income trap, maka perekonomian kita yaitu PDB harus tumbuh pesat,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. keterangan tertulis pada Senin (4/4). Minimal 6%, menurut statistik BRI.
Ia yakin target pemerintah yang lebih tinggi sebesar 8% akan berperan kuat dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dia menegaskan, human capital atau kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam mencapai pertumbuhan tersebut.
Selain itu, Sonarso menegaskan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ketersediaan dan kualitas pangan harus diperhatikan. Ia mengatakan, fokus pemerintah terhadap swasembada pangan sejalan dengan analisis Belt and Road Initiative yang menjadikan ketahanan pangan sebagai landasan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam mendukung swasembada pangan, penting untuk menjamin ketersediaan dan kecukupan gizi sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia. Kemudian, masyarakat bisa mendapatkan pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sementara itu, terkait sektor energi, Sonarsu mengatakan hal ini pasti akan meningkatkan volume perekonomian. Menurutnya, tidak ada perbedaan antara riset internal Belt and Road Initiative dengan riset yang dilakukan pemerintah, semuanya sejalan dengan tujuan perekonomian nasional.
Pada frame kedua, BRI menganalisis peluang bisnis dari kebijakan pemerintah. Transformasi mengacu pada proses penambahan nilai pada produk pertambangan dan pertanian suatu negara.
“Setiap proses penambahan nilai berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Artinya distribusi pendapatan menjadi lebih baik, serta peningkatan nilai produk yang dijual berupa bahan baku. Kepada khalayak yang lebih luas, ia menjelaskan bahwa mereka dipengaruhi oleh teknologi, tenaga kerja dan lain-lain.
Ia menambahkan, hal ini akan mendorong lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan. Bank akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan distribusi pendapatan serta pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh produk pertambangan dan pertanian, sehingga menjadikan hal ini sebagai peluang bisnis yang unik.
Sunarso mencontohkan proses pemanenan produk kelapa sawit, yang kemudian diolah menjadi minyak sawit, bahan kimia pengoksidasi, atau kosmetik. Jika hal ini terjadi secara lokal, maka proses penambahan nilai terjadi di dalam negeri.
Ketika produk ini dijual, dijual, diekspor atau lapangan kerja lokal tercipta. Demikian pula produk makanan akhir juga diasosiasikan dengan makanan bergizi.
“Singkatnya, dari kerangka tujuan pembangunan nasional, analisisnya berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memerlukan kemandirian pangan dan energi, mineral, dan produk pertanian untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dan mencapai pemerataan pendapatan, yaitu perbankan. jasa
Dengan langkah-langkah strategis yang terintegrasi, BRI optimis pemerintah akan berperan aktif dalam mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi, mencapai ketahanan pangan, dan menjadikan Indonesia semakin mandiri di era perekonomian yang terus berkembang. (Jarang/Jarang)