Jakarta, CNN Indonesia –
Dikabarkan 49 menteri dan 59 wakil menteri (wamen) akan menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden terpilih dan Wakil Presiden Probov Subiant-Gibran Rakabuming Rako.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pada masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Yokowi-Maurouf Amin yang hanya memiliki 34 menteri dan 17 wakil menteri.
Berdasarkan analisis Center for Economic and Legal Research (Celios), perkiraan total kebutuhan gaji dan tunjangan menteri dan wakil menteri pada kabinet Prabow-Gibran bisa mencapai 777 miliar rupiah.
Gaji dan tunjangan menteri diperkirakan sebesar R150 juta per bulan, gaji dan tunjangan wakil menteri sebesar R100 juta per bulan, dan anggaran operasional masing-masing menteri dan wakil menteri sebesar R500 juta per bulan. .
Dari asumsi tersebut, gaji dan tunjangan tahunan 49 menteri adalah 88,2 miliar rupiah per tahun. Gaji dan tunjangan 59 wakil menteri diperkirakan menghasilkan R70,8 miliar per tahun bagi keuangan negara.
Sementara anggaran operasional menteri dan wakil menteri membutuhkan anggaran tahunan sebesar Rp 648 miliar. Dengan demikian, perkiraan total anggaran gaji menteri dan wakil menteri pada periode Prabowo-Gibran adalah 777 miliar rupiah per tahun.
Jika dibandingkan dengan perhitungan yang sama, total anggaran gaji dan tunjangan menteri dan wakil menteri pemerintahan Jokowi-Mayruf Amin adalah sebesar 387,6 miliar rupiah per tahun. Oleh karena itu, anggarannya diperkirakan sebesar Rp389,4 miliar per tahun.
Dengan asumsi tersebut, kenaikan anggaran kementerian dari era Jokawa hingga era Prabowo diperkirakan mencapai Rp 1,95 triliun.
(ed/rev)