Jakarta, CNN Indonesia —
Gerakan bertajuk “4B” ini ramai diberitakan di media sosial setelah Presiden AS Donald Trump memenangkan pemilu presiden AS 2024.
Pada Rabu (6/11), media sosial TikTok dibanjiri konten animasi 4D karya perempuan Amerika yang kecewa dengan hasil pemilihan umum (pemilu) pada Selasa (5/11).
Mereka mengatakan akan bergabung dengan gerakan 4B, sebuah gerakan yang dimulai oleh dua puluh satu perempuan Korea Selatan yang mengharuskan perempuan untuk tidak melakukan hubungan seks, memiliki anak, dan menikah.
Banyak perempuan Amerika percaya bahwa kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS menunjukkan bahwa hak-hak reproduksi perempuan akan terancam, NBC News melaporkan.
Trump sejauh ini tidak fokus pada hak aborsi dalam kampanyenya, dan memilih untuk meningkatkan perekonomian negaranya.
Dia berbeda dengan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris, yang secara konsisten mendukung hak-hak reproduksi perempuan.
“[Perempuan Amerika, yang tidak puas dengan pemerintahan dan kemenangan Trump, kini] menyalurkan kemarahan dan keputusasaan mereka ke dalam gerakan baru di ranah pribadi mereka, di mana mereka melarang laki-laki dan memboikot hubungan seksual serta [menolak] untuk berpartisipasi dalam patriarki. sebagai cara. Untuk mengatasi hal ini.” Meera Choi, kandidat doktor di Departemen Sosiologi Universitas Yale yang mempelajari penolakan seksual di kalangan wanita Korea Selatan.
Gerakan 4D merupakan tren yang dimulai di Korea Selatan pada tahun 2018 dan telah menjadi cara sebagian perempuan untuk memprotes misogini, diskriminasi gender, dan kekerasan terhadap perempuan.
Gerakan ini lahir dari penolakan perempuan terhadap pemerintah, negara, dan sikap serta kebijakan laki-laki yang terlalu mementingkan gender.
Beberapa perempuan bahkan mulai “tidak menghormati laki-laki dengan tidak berpartisipasi dalam hubungan heteroseksual”.
(blq/rds)